Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan akan segera memanggil maskapai penerbangan untuk membahas tarif tiket angkutan udara tinggi yang akan mempengaruhi penurunan kunjungan wisatawan dan perekonomian masyarakat di daerah itu.
"Harga tiket pesawat yang sangat tinggi ini harus segera disiasati, agar usaha kepariwisataan tetap berkembang dengan baik," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Sabtu.
Oleh karena itu, pemerintah provinsi telah melayangkan surat ke seluruh maskapai penerbangan dan Bank Indonesia untuk hadir menghadiri rapat koordinasi bersama TPID dalam mengatasi tarif tiket angkutan udara yang tinggi.
"Tingginya tarif tiket ini tidak hanya mempengaruhi kunjungan wisatawan, tetapi juga akan memicu peningkatan angka inflasi dan daya beli masyarakat di daerah ini," katanya.
Menurut dia harga tiket pesawat yang tinggi ini merupakan cobaan bagi pemerintah daerah dalam mengembangkan pembangunan sektor pariwisata di provinsi ini. Apalagi Pulau Belitung merupakan salah satu destinasi wisata di Indonesia.
"Dengan cobaan tingginya harga pesawat itu, tentu harus disikapi dan disiasati agar usaha kepariwisataan yang telah dibangun tidak mati," katanya.
Ia menambahkan saat ini Provinsi Kepulauan Babel sedang bertransformasi diri dari pertambangan ke pariwisata, dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
"Kita harus memiliki kebijakan dalam mengantisipasi hal - hal yang tidak diinginkan. Jangan sampai apa yang telah diusahakan menjadi kurang baik, karena harga tiket yang tinggi ini," katanya.
Bupati Kabupaten Belitung, Sahani Saleh mengatakan kenaikan harga tiket pesawat akan mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan di daerah itu.
"Harga tiket yang tinggi ini tidak hanya mempengaruhi kunjungan wisatawan nusantara dan asing, tetapi juga kegiatan lainnya seperti pertemuan, intensif, konvensi dan pameran yang sering digelar di daerah laskar pelangi ini," ujarnya.