Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadikan tradisi "Cheng Beng" atau sembahyang kubur sebagai wisata unggulan, guna meningkatkan kunjungan wisatawan di daerah itu.

"Kita telah menjadikan Cheng Beng ini sebagai agenda pariwisata tahunan, karena tradisi ini sudah terbukti meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Babel Rivai di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan Kementerian Pariwisata, Pemerintah Provinsi Kepulauan Babel dan pemerintah kabupaten/kota mendukung serta memfasilitasi kegiatan Cheng Beng, agar wisatawan lebih tertarik berwisata ke daerah ini.

"Kita menambah atraksi-atraksi budaya, sehingga wisatawan tidak hanya sembahyang kubur, tetapi juga menikmati kebudayaan dan keindahan alam di daerah ini," ujarnya.

Menurut dia, pengembangan wisata religi ini tentunya akan berdampak terhadap pembangunan pariwisata dan perekonomian masyarakat di daerah ini.

"Setiap tahun kegiatan Cheng Beng, ribuan wisatawan datang ke daerah ini untuk menggelar ritual sembahyang kubur, sebagai bentuk penghormatan kepada leluhurnya," katanya.

Wakil Ketua Yayasan Sentosa Pangkalpinang, Apin mengatakan bagi masyarakat keturunan Tionghoa sembahyang Cheng Beng sangat penting dan menjadi utama untuk mendoakan para leluhur, orang tua yang telah berjasa terhadap kehidupannya.

"Orang dari China, Hongkong, Singapora, Australia dan seluruh masyarakat Tionghoa di Indonesia datang ke sini, karena leluhur mereka dikuburkan di Perkuburan Sentosa," ujarnya.

Ia mengatakan jumlah kuburan di Komplek Perkuburan Sentosa ini mencapai 13.000 ribu lebih dan setiap tahun keluarganya datang ke kompleks ini untuk menggelar sembahyang cheng beng.

"Bagi kami sembahyang cheng beng lebih penting dibandingkan imlek dan tradisi keagamaan lainnya, karena ini sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada lelulur serta orang tua," katanya. ***1***

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019