Yayasan BPJ Peduli menggelar pengobatan gratis bagi masyarakat di Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Ribuan masyarakat terlihat antusias dalam mengikuti pengobatan gratis yang diselenggarakan oleh Yayasan BPJ Peduli pada Senin (8/4) di Gedung Nasional Toboali tersebut.
Sejumlah warga mengaku sangat terbantu dengan pengobatan gratis itu kata Dasir (85) warga Tanjung Ketapang, Kabupaten Bangka Selatan, yang sering mengalami sakit di bagian matanya.
"Berangkat dari rumah jam 9.30 pagi di antar sama anak. Saya datang ke pengobatan mau periksa mata, tadi juga dapat kacamata," katanya.
Ia mengatakan, apa yang dilakukan Yayasan BPJ Peduli mengadakan pengobatan gratis patut diapresiasi.
Masyarakat terlihat senang karena terbantu dengan kegiatan baksos pengobatan. Banyak warga datang untuk berobat, mungkin sebagian masih belum memiliki BPJS.
"Baru kali ini ada pengobatan gratis di kampung saya. Semoga, dilakukan berkala, supaya keluhan masyarakat yang menderita sakit bisa terbantu," katanya.
Sementara Founder Yayasan BPJ Peduli Bambang Patijaya (BPJ) mengaku tidak menduga kegiatan yang diadakan Yayasan BPJ Peduli mendapatkan antusias masyarakat.
"Pengobatan ini untuk masyarakat, bertujuan membantu mengobati segala keluhan terutama yang menderita sakit dan tidak sempat berobat," katanya.
Bambang Patijaya mengaku bersyukur tanggapan masyarakat positif, bisa menjalin silaturahmi serta komunikasi yang baik dengan masyarakat Toboali dan sekitarnya.
Animo masyarakat sangat bagus. Sekitar 2300 lebih warga datang ke Gedung Nasional Toboali. Mereka senang, lantaran pengobatan seperti ini belum pernah diadakan sebelumnya.
"Masyarakat merasa terbantu pengobatan dari Yayasan BPJ Peduli. Maka dari itu saya harap pelayanan kesehatan masyarakat lebih ditingkatkan dan lebih terlayani," ujarnya.
menurut dia tidak cukup hanya dari Yayasan BPJ Peduli dan lainnya saja, untuk memberikan suatu dukungan pelayanan kesehatan.
"Saya pikir melalui pengobatan ini, kita berupaya mewujudkan masyarakat sehat dan bangsa kuat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
Ribuan masyarakat terlihat antusias dalam mengikuti pengobatan gratis yang diselenggarakan oleh Yayasan BPJ Peduli pada Senin (8/4) di Gedung Nasional Toboali tersebut.
Sejumlah warga mengaku sangat terbantu dengan pengobatan gratis itu kata Dasir (85) warga Tanjung Ketapang, Kabupaten Bangka Selatan, yang sering mengalami sakit di bagian matanya.
"Berangkat dari rumah jam 9.30 pagi di antar sama anak. Saya datang ke pengobatan mau periksa mata, tadi juga dapat kacamata," katanya.
Ia mengatakan, apa yang dilakukan Yayasan BPJ Peduli mengadakan pengobatan gratis patut diapresiasi.
Masyarakat terlihat senang karena terbantu dengan kegiatan baksos pengobatan. Banyak warga datang untuk berobat, mungkin sebagian masih belum memiliki BPJS.
"Baru kali ini ada pengobatan gratis di kampung saya. Semoga, dilakukan berkala, supaya keluhan masyarakat yang menderita sakit bisa terbantu," katanya.
Sementara Founder Yayasan BPJ Peduli Bambang Patijaya (BPJ) mengaku tidak menduga kegiatan yang diadakan Yayasan BPJ Peduli mendapatkan antusias masyarakat.
"Pengobatan ini untuk masyarakat, bertujuan membantu mengobati segala keluhan terutama yang menderita sakit dan tidak sempat berobat," katanya.
Bambang Patijaya mengaku bersyukur tanggapan masyarakat positif, bisa menjalin silaturahmi serta komunikasi yang baik dengan masyarakat Toboali dan sekitarnya.
Animo masyarakat sangat bagus. Sekitar 2300 lebih warga datang ke Gedung Nasional Toboali. Mereka senang, lantaran pengobatan seperti ini belum pernah diadakan sebelumnya.
"Masyarakat merasa terbantu pengobatan dari Yayasan BPJ Peduli. Maka dari itu saya harap pelayanan kesehatan masyarakat lebih ditingkatkan dan lebih terlayani," ujarnya.
menurut dia tidak cukup hanya dari Yayasan BPJ Peduli dan lainnya saja, untuk memberikan suatu dukungan pelayanan kesehatan.
"Saya pikir melalui pengobatan ini, kita berupaya mewujudkan masyarakat sehat dan bangsa kuat," katanya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019