Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar rapat koordinasi (Rakor) bersama instansi terkait, dalam rangka mempercepat pembangunan sektor kelautan dan perikanan, khususnya pengembangan investasi tambak udang atau vanname.

"Disini kita duduk bersama untuk menentukan kawasan mana yang bukan hutan lindung atau area terlarang, agar ada lahan yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya udang," kata Sekretaris DKP Babel, Harun, di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan, rakor ini di gelar untuk menyinkronkan data serta mencari kesepakatan dan kesepahaman terkait alokasi pengembangan kawasan untuk perikanan budidaya, khususnya investasi udang vanname.

Udang vanname memiliki nama latin yakni, Litopeneaus vannamei atau salah satu jenis udang introduksi yang banyak diminati.

Kabupaten Bangka memiliki lahan terluas untuk budidaya vanname. Tercatat ada 24 petambak dengan luasan 556 hektare mampu memproduksi 1.050.776 kilogram udang vanname sepanjang tahun 2018.

Tambak vanname paling banyak di Kabupaten Bangka dan kota  Pangkalpinang. Namun tidak menutup kemungkinan daerah lainnya bisa lebih mudah mengembangkan budidaya udang vanname ini.

"Banyak yang berminat untuk investasi udang vanname ini karena pertumbuhannya sangat cepat, tahan penyakit dan punya nilai ekonomis yang cukup tinggi," ujarnya.

Sementara, Kepala Bidang Pengembangan Usaha Perikanan Budidaya dan Pengolahan Hasil Perikanan, Subantoro optimis budidaya udang vanname mampu berkembang pesat di Babel.

"Kita optimis udang vanname ini bisa menjadi komoditas andalan Babel, karena potensinya sangat besar," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019