Pangkalpinang (Antara Babel) - Pedagang ikan air tawar di Pasar Pembangunan Kota Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung (Babel), mengandalkan pasokan dari lokal karena daerah itu sedang mengalami musim panen.

"Saat ini, kami memasok ikan tawar jenis lele dari petani lokal karena hasil panen petani tersebut cukup banyak sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen," kata seorang pedagang ikan, Toni di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia mengatakan, stok dari petani lokal mencukupi sehingga harga masih bertahan stabil seiring permintaan konsumen yang normal.

"Saat ini, harga ikan air tawar jenis lele masih bertahan Rp25 ribu per kilogram, sementera permintaan masih didominasi oleh pengusaha rumah makan, seperti pecel lele, dan rumah makan padang," katanya.

Ia mengatakan, warga di daerah itu lebih banyak mengembangkan usaha ikan tawar jenis lele dibanding nila, patin, gurame dan lainnya.

"Petani lokal lebih memilih lele karena pemeliharaannya lebih mudah dibanding nila, patin dan gurame sehingga ketika petani itu panen maka pedagang tidak sulit mendapatkan stok," katanya.

Menurut dia, selain daging sapi, daging ayam dan ikan laut warga di daerah itu juga cukup menggemari ikan tawar jenis lele tersebut hal itu terbukti karena tidak ada penurunan permintaan terhadap ikan tersebut meskipun sebagian harga ikan laut lebih murah dibanding lele.

"Kandungan gizi lele juga bagus tidak kalah dengan ikan laut dan rasanya pun juga enak tidak kalah dibanding rasa daging sapi dan daging ayam," katanya.

Demikian juga Basri seorang pedagang lainnya yang mengakui bahwa pasokan ikan tawar itu didapat dari petani lokal dan cukup untuk memenuhi permintaan konsumen sehingga tidak perlu mendatangkan pasokan dari luar daerah.

Menurut dia, harga lele tersebut masih berdasarkan mekanisme pasar, jika stok kurang permintaan meningkat maka harga akan naik demikian sebaliknya.

"Biasanya ikan itu terjual berkisar 80 kilogram per hari, rata-rata permintaan tersebut dari pengusaha rumah makan dan pecel lele," Ujarnya.

Pewarta: Oleh Mulki

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014