Kepala Dinas Pangan dan Pelaksana Penyuluh (DPPP) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sajidin mengatakan bahwa persediaan bawang putih di tingkat distributor sudah habis, sehingga memicu melonjaknya harga di tingkat pedagang pengecer.
"Melonjaknya harga bawang putih mencapai Rp70 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram karena memang stok habis di tingkat distributor, dan situasi itu dimanfaatkan pedagang untuk menaikkan harga," ujarnya di Koba, Rabu.
Namun demikian, kata dia, dalam tiga hari ini persediaan bawang putih di tingkat distributor sudah ada dan sudah bisa dipastikan harga kembali stabil.
"Melonjaknya harga bawang putih itu hanya permainan pasar atau hukum pasar, saat permintaan tinggi persediaan terbatas tentu memicu melonjaknya harga," ujarnya.
Ia mengatakan, melonjaknya harga bawang putih tentu berdampak terutama terhadap para pedagang makanan dan pengusaha rumah makan.
"Kalau kalangan ibu rumah tangga mungkin belum begitu mengeluhkan kenaikan harga bawang putih karena harga bahan pokok masih stabil," ujarnya.
Sajidin mengatakan, tersendatnya pasokan bawang putih ke Pulau Bangka bukan karena kondisi cuaca buruk di laut, tetapi memang daerah sentra bawang putih mengalami penurunan produksi.
"Kalau kondisi cuaca tidak ada masalah, jadi kendalanya bukan di situ tetapi memang produksi di sentra petani bawang putih di Sumatera dan Pulau Jawa mengalami penurunan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Melonjaknya harga bawang putih mencapai Rp70 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram karena memang stok habis di tingkat distributor, dan situasi itu dimanfaatkan pedagang untuk menaikkan harga," ujarnya di Koba, Rabu.
Namun demikian, kata dia, dalam tiga hari ini persediaan bawang putih di tingkat distributor sudah ada dan sudah bisa dipastikan harga kembali stabil.
"Melonjaknya harga bawang putih itu hanya permainan pasar atau hukum pasar, saat permintaan tinggi persediaan terbatas tentu memicu melonjaknya harga," ujarnya.
Ia mengatakan, melonjaknya harga bawang putih tentu berdampak terutama terhadap para pedagang makanan dan pengusaha rumah makan.
"Kalau kalangan ibu rumah tangga mungkin belum begitu mengeluhkan kenaikan harga bawang putih karena harga bahan pokok masih stabil," ujarnya.
Sajidin mengatakan, tersendatnya pasokan bawang putih ke Pulau Bangka bukan karena kondisi cuaca buruk di laut, tetapi memang daerah sentra bawang putih mengalami penurunan produksi.
"Kalau kondisi cuaca tidak ada masalah, jadi kendalanya bukan di situ tetapi memang produksi di sentra petani bawang putih di Sumatera dan Pulau Jawa mengalami penurunan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019