Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tidak hanya memiliki sejumlah objek wisata yang menarik dan potensial, tetapi daerah bagian tengah Pulau Bangka ini juga dikenal dengan tujuan wisata kulinernya.
Aneka kuliner khas daerah tersebut selalu menjadi sajian yang menarik dan mampu memanjakan lidah para pengunjung ke daerah ini.
Beberapa menu khas daerah Bangka Tengah yang kerap ditemukan pada sejumlah warung warga Melayu adalah Kulat Pelawan, Mie Koba, Putu Koba, Sayur Asem jagung, Sayur Umbi Kelapa dan sederet menu khas " kampong" yang selalu menggugah selera.
Dari sekian banyak menu khas daerah atau menu "kampong", gulai Jamur Pelawan atah dalam bahasa Bangka disebut dengan Kulat Pelawan sangat berkesan bagi para wisatawan yang berkunjung ke daerah itu.
Zaiwan, seorang tokoh masyarakat Desa Namang yang juga pengelola hutan wisata Pelawan mengatakan Kulat Pelawan yang rasanya benar-benar "nendang" hanya ditemukan di Desa Namang.
Ia mengatakan, jamur pelawan atau dalam bahasa Bangka disebut Kulat Pelawan merupakan tumbuhan khas yang hanya ada di hutan Pelawan.
Jamur atau Kulat Pelawan habitatnya hanya tumbuh di bawah pohon Pelawan dengan bentuk yang berbeda dari kebanyakan jamur lainnya. Rasanya nikmat dan gurih sehingga sangat disukai para pengunjung yang datang ke hutan Pelawan.
Menurut dia, praktis setiap wisatawan baik dari dalam maupun dari luar daerah yang datang ke hutan Pelawan selalu menanyakan jamur Pelawan yang menurut mereka memiliki cita rasa yang berbeda dengan jenis jamur lain.
"Bahkan para tamu pemerintah daerah yang datang selalu dijamu makan di pendopo sawah Desa Namang dengan menu spesial sayur jamur Pelawan ini," ujarnya.
Menurut dia, tidak mudah mendapatkan jamur Pelawan di habitatnya karena muncul berdasarkan musim atau kondisi cuaca.
"Biasanya jamur Pelawan itu muncul dan bersemi setelah hujan disertai petir. Kalau malam hari hujan, biasanya besok warga berbondong-bondong ke hutan untuk memanen jamur Pelawan, sehingga tidak heran persediaan jamur ini sangat terbatas atau tidak semua warga Namang yang menyimpan jamur ini di rumahnya," katanya menambahkan.
Ia menatakan, jamur Pelawan ini harganya juga lumayan mahal, tetapi sulit ditemukan di pasar karena persediaannya terbatas.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
Aneka kuliner khas daerah tersebut selalu menjadi sajian yang menarik dan mampu memanjakan lidah para pengunjung ke daerah ini.
Beberapa menu khas daerah Bangka Tengah yang kerap ditemukan pada sejumlah warung warga Melayu adalah Kulat Pelawan, Mie Koba, Putu Koba, Sayur Asem jagung, Sayur Umbi Kelapa dan sederet menu khas " kampong" yang selalu menggugah selera.
Dari sekian banyak menu khas daerah atau menu "kampong", gulai Jamur Pelawan atah dalam bahasa Bangka disebut dengan Kulat Pelawan sangat berkesan bagi para wisatawan yang berkunjung ke daerah itu.
Zaiwan, seorang tokoh masyarakat Desa Namang yang juga pengelola hutan wisata Pelawan mengatakan Kulat Pelawan yang rasanya benar-benar "nendang" hanya ditemukan di Desa Namang.
Ia mengatakan, jamur pelawan atau dalam bahasa Bangka disebut Kulat Pelawan merupakan tumbuhan khas yang hanya ada di hutan Pelawan.
Jamur atau Kulat Pelawan habitatnya hanya tumbuh di bawah pohon Pelawan dengan bentuk yang berbeda dari kebanyakan jamur lainnya. Rasanya nikmat dan gurih sehingga sangat disukai para pengunjung yang datang ke hutan Pelawan.
Menurut dia, praktis setiap wisatawan baik dari dalam maupun dari luar daerah yang datang ke hutan Pelawan selalu menanyakan jamur Pelawan yang menurut mereka memiliki cita rasa yang berbeda dengan jenis jamur lain.
"Bahkan para tamu pemerintah daerah yang datang selalu dijamu makan di pendopo sawah Desa Namang dengan menu spesial sayur jamur Pelawan ini," ujarnya.
Menurut dia, tidak mudah mendapatkan jamur Pelawan di habitatnya karena muncul berdasarkan musim atau kondisi cuaca.
"Biasanya jamur Pelawan itu muncul dan bersemi setelah hujan disertai petir. Kalau malam hari hujan, biasanya besok warga berbondong-bondong ke hutan untuk memanen jamur Pelawan, sehingga tidak heran persediaan jamur ini sangat terbatas atau tidak semua warga Namang yang menyimpan jamur ini di rumahnya," katanya menambahkan.
Ia menatakan, jamur Pelawan ini harganya juga lumayan mahal, tetapi sulit ditemukan di pasar karena persediaannya terbatas.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019