Koba (Antara Babel) - Sejumlah warga di Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung menggelar tradisi "sedekah ruah" atau doa bersama di rumah dan berziarah ke kuburan keluarga menjelang bulan suci Ramadhan.
Seperti dikatakan Yuli, warga Desa Kurau, Minggu, sedekah ruah sudah menjadi tradisi setiap tahun, dimana warga bersuka cita melaksanakannya dengan menyiapkan makanan, doa bersama dan berziarah ke kuburan keluarga.
"Tradisi ini biasanya dilakukan pertengahan bulan Sya'ban, masyarakat biasanya melakukan berbagai kegiatan keagamaan sebagai wujud puji syukur kepada Allah SWT," ujarnya.
Ia menjelaskan, selain doa dan makan bersama di rumah, sebagian besar warga juga melakukan ziarah kubur, membersihkan pusara atau makam keluarga masing-masing.
"Tradisi seperti ini sudah ada sejak dulu sebagai bentuk penghormatan terhadap arwah keluarga yang sudah meninggal dunia," ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan Yetti, dimana sedekah ruah hampir ditemukan di setiap rumah warga Muslim untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
"Sedekah ruah itu mengundang tetangga terdekat, keluarga dan teman-teman untuk datang ke rumah berdoa dan makan bersama. Kemudian saling memaafkan karena akan memasuki bulan suci," ujarnya.
Menurut dia, kebiasaan sedekah ruah hampir ditemukan di seluruh daerah di Bangka terutama bagi umat Muslim dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan.
"Selain sedekah ruah, ada lagi tradisi lain yang sering dilakukan warga. Lain daerah lain cara, misalnya di Bangka Barat mengadakan kegiatan perang ketupat menjelang Ramadhan," ujarnya.
Ada juga di daerah lain yang menggelar mandi belimau di sungai dengan menggunakan air jeruk nipis, dimana upacara ini dilaksanakan di pinggir sungai, katanya.
"Biasanya mandi belimau dilaksanakan satu minggu sebelum bulan suci Ramadhan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014
Seperti dikatakan Yuli, warga Desa Kurau, Minggu, sedekah ruah sudah menjadi tradisi setiap tahun, dimana warga bersuka cita melaksanakannya dengan menyiapkan makanan, doa bersama dan berziarah ke kuburan keluarga.
"Tradisi ini biasanya dilakukan pertengahan bulan Sya'ban, masyarakat biasanya melakukan berbagai kegiatan keagamaan sebagai wujud puji syukur kepada Allah SWT," ujarnya.
Ia menjelaskan, selain doa dan makan bersama di rumah, sebagian besar warga juga melakukan ziarah kubur, membersihkan pusara atau makam keluarga masing-masing.
"Tradisi seperti ini sudah ada sejak dulu sebagai bentuk penghormatan terhadap arwah keluarga yang sudah meninggal dunia," ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan Yetti, dimana sedekah ruah hampir ditemukan di setiap rumah warga Muslim untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
"Sedekah ruah itu mengundang tetangga terdekat, keluarga dan teman-teman untuk datang ke rumah berdoa dan makan bersama. Kemudian saling memaafkan karena akan memasuki bulan suci," ujarnya.
Menurut dia, kebiasaan sedekah ruah hampir ditemukan di seluruh daerah di Bangka terutama bagi umat Muslim dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan.
"Selain sedekah ruah, ada lagi tradisi lain yang sering dilakukan warga. Lain daerah lain cara, misalnya di Bangka Barat mengadakan kegiatan perang ketupat menjelang Ramadhan," ujarnya.
Ada juga di daerah lain yang menggelar mandi belimau di sungai dengan menggunakan air jeruk nipis, dimana upacara ini dilaksanakan di pinggir sungai, katanya.
"Biasanya mandi belimau dilaksanakan satu minggu sebelum bulan suci Ramadhan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014