Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat nilai tukar petani pada Juni 2019 sebesar 83,57 atau mengalami penurunan 0,63 persen dibandingkan bulan sebelumnya 84,10, karena turunnya harga tanaman pangan dan perkebunan masyarakat di daerah itu.
"Hasil pemantauan harga-harga perdesaan nilai tukar petani tanaman pangan turun 2,52 persen dan perkebunan rakyat turun 1,21 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan indeks harga yang diterima petani (It) pada Juni 2019 mengalami penurunan sebesar 0,30 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan lt terjadi karena turunnya tanaman pangan 2,29 persen dan subsektor tanaman perkebunan rakyat 0,86 persen.
Sementara itu, indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,33 persen jika dibandingkan Mei 2019, yaitu dari 128,11 menjadi 128,53.
"Kenaikan Ib karena naiknya tanaman pangan 0,23 persen, hortikultura 0,30 persen, tanaman perkebunan rakyat 0,36 persen, peternakan 0,29 persen dan subsektor perikanan naik sebesar 0,43 persen," katanya.
Menurut dia dari lima provinsi di Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) mengalami penurunan yaitu Provinsi Lampung sebesar 1,60 persen, Provinsi Sumatera Selatan sebesar 0,71 persen, Provinsi Bengkulu sebesar 1,03 persen, Provinsi Jambi sebesar 1,68 persen dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,63 persen.
Ia menambahkan perubahan indeks konsumsi rumah tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Pada Juni 2019, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,40 persen.
"Besarnya angka inflasi di perdesaan karena naiknya indeks pada kelompok konsumsi rumah tangga, yaitu subkelompok bahan makanan 0,77 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,25 persen, perumahan 0,06 persen, sandang 0,01 persen, kesehatan 0,28 persen, dan transportasi dan komunikasi 0,02 persen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Hasil pemantauan harga-harga perdesaan nilai tukar petani tanaman pangan turun 2,52 persen dan perkebunan rakyat turun 1,21 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan indeks harga yang diterima petani (It) pada Juni 2019 mengalami penurunan sebesar 0,30 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan lt terjadi karena turunnya tanaman pangan 2,29 persen dan subsektor tanaman perkebunan rakyat 0,86 persen.
Sementara itu, indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,33 persen jika dibandingkan Mei 2019, yaitu dari 128,11 menjadi 128,53.
"Kenaikan Ib karena naiknya tanaman pangan 0,23 persen, hortikultura 0,30 persen, tanaman perkebunan rakyat 0,36 persen, peternakan 0,29 persen dan subsektor perikanan naik sebesar 0,43 persen," katanya.
Menurut dia dari lima provinsi di Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) mengalami penurunan yaitu Provinsi Lampung sebesar 1,60 persen, Provinsi Sumatera Selatan sebesar 0,71 persen, Provinsi Bengkulu sebesar 1,03 persen, Provinsi Jambi sebesar 1,68 persen dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,63 persen.
Ia menambahkan perubahan indeks konsumsi rumah tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Pada Juni 2019, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,40 persen.
"Besarnya angka inflasi di perdesaan karena naiknya indeks pada kelompok konsumsi rumah tangga, yaitu subkelompok bahan makanan 0,77 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,25 persen, perumahan 0,06 persen, sandang 0,01 persen, kesehatan 0,28 persen, dan transportasi dan komunikasi 0,02 persen," katanya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019