Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) dan Pelaksana Penyuluh Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memanfaatkan limbah pakan ikan lele jenis bioflok untuk diolah menjadi pupuk kompos.

"Kami berkoordinasi dengan Dinas Perikanan untuk mengembangkan pupuk kompos tersebut," kata Kepala Disketapang dan Pelaksana Penyuluh Bangka Tengah, Sajidin di Koba, Minggu (14/7).

Ia menjelaskan, para pembudidaya lele bioflok sudah melakukan percobaan menyiramkan limbah pakan kepada tanaman dan ternyata mempercepat kesuburan dan merangsang buah.

"Untuk bahan baku tentu tidak begitu sulit, karena sekarang ini hampir setiap kecamatan dan desa sudah membudidayakan lele bioflok," ujarnya.

Sajidin mengatakan, ketertarikan untuk mengolah limbah kolam budidaya menjadi pupuk kompos karena sudah ada kelompok pembudidaya ikan yang sudah melakukan uji coba ke tanaman dan ternyata berhasil.

"Mereka sudah melakukan uji coba ke berbagai jenis tanaman di antaranya tanaman hortikultura, lada dan sawit dengan hasil cukup memuaskan. Tanaman jadi subur, daun hijau dan batang menjadi gemuk," katanya.

Sebelumnya, kata dia, pihaknya sudah mengembangkan produksi pupuk tricoderma yang bahan bakunya dari jagung dengan cara dipermentasi.

"Namun tricoderma ini hanya pupuk khusus untuk mengatasi penyakit pembusukan pada pangkal batang tanaman lada, sementara limbah kolam ikan budidaya ini bisa untuk semua jenis tanaman," katanya. 

Pewarta: Ahmadi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019