Pangkalpinang (Antara Babel) - Petani lele di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggunakan usus ayam sebagai pakan untuk menghemat biaya dalam mengembangkan usaha mereka.

"Untuk menghemat biaya pembesaran kami menggunakan usus ayam karena harga pakan jenis pelet jauh lebih mahal," kata seorang petani ikan air tawar, Junai di Pangkalpinang, Minggu.

Ia mengatakan, saat ini harga pelet butiran Rp450 ribu sedangkan harga usus ayam Rp15 ribu per kilogram. Panen lele pun lebih cepat dengan menggunakan usus ayam.

"Harga pakan jenis pelet yang cukup mahal itu membuat petani beralih menggunakan usus ayam untuk menghindari kerugian, selain itu juga usus ayam lebih mudah didapat di pasaran," ujarnya.

Menurut dia, ikan tawar jenis lele cukup diminati warga dan harga masih bertahan karena stok cukup banyak.

"Saat ini harga ikan lele masih bertahan normal Rp20 ribu per kilogram sementara permintaan masih normal," ujarnya.

Demikian juga dengan Darwis, seorang petani lainnya yang mengakui menggunakan usus ayam ketika lele berumur 25 hari agar tidak mengalami kerugian saat panen.

Ia mengatakan, penggunaan pakan jenis pelet hanya sampai berumur 24 hari selanjutnya digunakan pakan usus ayam.

"Pertumbuhan lele itu lebih cepat dan mempunyai kualitas yang lebih baik jika dibantu dengan menggunakan pakan usus ayam," ujarnya.

Pewarta: Oleh Mulki

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014