Lahan persawahan seluas 7.968 hektare di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung belum tergarap secara maksimal, karena terkendala jaringan irigasi.

"Sekitar 7.968 hektare lahan sawah belum bisa ditanami secara maksimal karena terkendala irigasi, tentu ini menjadi prioritas kami ke depan," kata Bupati Bangka Selatan, Justiar Nor di Toboali, Selasa.

Ia menjelaskan, secara keseluruhan luas lahan untuk tanaman padi di kabupaten tersebut mencapai 14.789 hektare dan areal persawahan akan terus dikembangkan.

"Memang harus diakui masih ada kendala yang menyebabkan produksi padi petani tidak maksimal di antaranya terserang fuso, banjir dan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT)," ujarnya.

Kondisi tersebut terjadi karena anomali iklim yang berakibat meningkatnya curah hujan dan distribusi curah hujan yang berdampak serius terhadap kelangsungan pertumbuhan tanaman padi.

"Selain itu juga irigasi yang tersedia belum berfungsi sebagaimana mestinya, akan berdampak pada gagalnya pencapaian swasembada beras yang merupakan produk unggulan perdesaan di daerah ini," katanya.

Menurut dia, swasembada beras sudah di depan mata jika potensi areal sawah itu dapat dioptimalkan.

"Dengan luas lahan yang ada dan tergarap secara maksimal, maka tidak mustahil daerah ini menjadi kabupaten swasembada beras," ujarnya. 

Pewarta: Ahmadi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019