Satuan Polisi Perairan Polres Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berupaya menguatkan rasa nasionalisme para nelayan dan warga pesisir agar tidak terpapar aliran radikal anti Pancasila.

"Paham radikal dan anti Pancasila bisa menyusup melalui berbagai jalur dan pola, kami berharap dengan adanya sosialisasi kepada warga pesisir bisa mengantisipasi bahaya tersebut," kata Kepala Satpolair Polres Bangka Barat Iptu Ferry Gunadi di Mentok, Kamis.

Sosialisasi dengan tatap muka langsung bersama para nelayan dan warga pesisir di Kampung Mentokasin, Mentok, dilakukan sejumlah personel Satpolair Polres Bangka Barat.

"Tadi puluhan warga yang hadir kami berikan materi penguatan semangat nasionalisme agar mereka bisa berperan aktif dalam memerangi kemungkinan penyebaran aliran radikal dan anti Pancasila," katanya.

Selain materi tersebut, dalam tatap muka itu juga diharapkan mampu meningkatkan jalinan komunikasi dan kekeluargaan antara personel dengan warga sehingga memudahkan dalam mewujudkan situasi aman dan nyaman.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Satpolair Polres Bangka Barat mengatakan, sosialisasi tentang penertiban dan penegakan hukum bagi organisasi radikal dan anti Pancasila merupakan bagian program quick wins Mabes Polri.

"Kegiatan sosialisasi ini sudah sering kami lakukan dengan memberikan pengertian kepada masyarakat mengenai penertiban dan penegakan hukum bagi organisasi terlarang," katanya.

Kasat Polair minta kepada masyarakat untuk lebih memahami ciri-ciri dari paham radikal dan anti Pancasila.

Ia mengimbau masyarakat apabila mendengar atau melihat adanya kelompok terlarang, menyebarkan paham radikal dan anti Pancasila, agar segera melapor ke kantor polisi terdekat sehingga akan cepat diatasi.

Pada kesempatan itu pihaknya juga memberikan bantuan sarana kontak dan perlengkapan keselamatan nelayan agar bisa digunakan nelayan dalam aktivitas melaut.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019