Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menetapkan tiga lokasi pembangunan planetarium berkonsep eduwisata, guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah penghasil bijih timah itu.
"Tiga kawasan yang akan dijadikan planetarium sebagai tempat edukasi dan wisata yaitu Bukit Kejora, di bawah Bukit Kejora dan terakhir area GOR Sahabudin," kata Kabid Penelitian dan Pengembangan Daerah Bappeda Babel, Adhari di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan, planetarium yang akan di bangun mengusung konsep eduwisata, sebagai tempat wisata dan edukasi. Diharapkan planetarium ini dapat menarik wisatawan, tidak hanya dari Bangka Belitung tapi juga nasional dan internasional.
"Secara garis besar, tiga lokasi ini tetap menjadi fokus, namun rekomendasi baru akan keluar setelah ada kajian dari tim ITB," ujarnya.
Asisten Peneliti dari Observatorium Bossca, Dwi Yoshafetri Yuna memberi apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang telah memberi perhatian terhadap dunia astronomi di Indonesia.
"Selama ini astronomi dipandang sebelah mata, padahal astronomi dapat menjadi tema pariwisata yang potensial, untuk itu saya mengapresiasi langkah Babel yang menjadikan astronomi menjadi tema pariwisata," ujarnya.
Ia menambahkan, planetarium bukan sesuatu hal yang baru. Ada sekitar 3000 Planetarium di dunia, dan di Indonesia sendiri, Planetarium salah satunya ada di Jakarta.
"Berdasarkan hasil identifikasi, ada beberapa fasilitas yang akan dibangun, seperti planetarium, hilal corner, kelas dan ruangan seminar, diorama pameran, taman astronomi, dan astro camp. Selain itu akan dimasukkan juga unsur kebudayaan Bangka Belitung yang berhubungan dengan astronomi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Tiga kawasan yang akan dijadikan planetarium sebagai tempat edukasi dan wisata yaitu Bukit Kejora, di bawah Bukit Kejora dan terakhir area GOR Sahabudin," kata Kabid Penelitian dan Pengembangan Daerah Bappeda Babel, Adhari di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan, planetarium yang akan di bangun mengusung konsep eduwisata, sebagai tempat wisata dan edukasi. Diharapkan planetarium ini dapat menarik wisatawan, tidak hanya dari Bangka Belitung tapi juga nasional dan internasional.
"Secara garis besar, tiga lokasi ini tetap menjadi fokus, namun rekomendasi baru akan keluar setelah ada kajian dari tim ITB," ujarnya.
Asisten Peneliti dari Observatorium Bossca, Dwi Yoshafetri Yuna memberi apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang telah memberi perhatian terhadap dunia astronomi di Indonesia.
"Selama ini astronomi dipandang sebelah mata, padahal astronomi dapat menjadi tema pariwisata yang potensial, untuk itu saya mengapresiasi langkah Babel yang menjadikan astronomi menjadi tema pariwisata," ujarnya.
Ia menambahkan, planetarium bukan sesuatu hal yang baru. Ada sekitar 3000 Planetarium di dunia, dan di Indonesia sendiri, Planetarium salah satunya ada di Jakarta.
"Berdasarkan hasil identifikasi, ada beberapa fasilitas yang akan dibangun, seperti planetarium, hilal corner, kelas dan ruangan seminar, diorama pameran, taman astronomi, dan astro camp. Selain itu akan dimasukkan juga unsur kebudayaan Bangka Belitung yang berhubungan dengan astronomi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019