Seluas 114 hektare sawah petani di Desa Temayang, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengalami kekeringan dan terancam gagal panen, karena tidak memiliki sumber air untuk mengairi lahan pertanian di daerah itu.

"Kita segera memberikan lima unit pompa air untuk mengatasi kekeringan sawah di Desa Temayang," kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan saat berdialog dalam mengatasi kekeringan dengan petani di Desa Rias, Senin.

Ia menambahkan areal persawahan di Desa Temayang ini terancam gagal panen, karena tidak memiliki sumber air untuk mendukung pertumbuhan tanamam padi di daerah itu.

"Kami akan memberikan bantuan pompa air sebanyak lima unit dengan kekuatan enam Dim dan diharapkan dapat membantu petani dalam mengatasi kekeringan selama musim kemarau ini," ujarnya.

Selain memberikan bantuan mesin air, pemerintah provinsi juga akan melakukan menormalisasi bandar Air Pairam yang buntu, sehingga air dari Bendungan Metukul tidak dapat mengalir sampai area persawahan Temayang dan upaya skala panjang akan membuat sudotan sejauh tiga kilometer dari Bendungan Metukul hingga Temayang.

"Kekeringan yang terjadi di Desa Rias dan Temayang ini merupakan musibah bersama, maka proses penanganannya juga harus dilakukan secara bersama-sama," katanya.

Kasiterem 045/Gaya Letkol Inf Suhardi saat mendampingi Gubernur Kepulauan Babel mengatakan siap membantu pemerintah provinsi dan petani dalam mengatasi kekeringan di daerah itu.

"Kami akan mengerahkan prajurit untuk membantu petani dalam mengatasi sawah-sawahnya yang mengalami kekeringan," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019