Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggencarkan program pompanisasi lahan pertanian, guna mencegah gagal panen padi sawah selama musim kemarau dan perubahan iklim El Nino.
"Kami bersama pemerintah kabupaten lebih mengoptimalkan pompanisasi untuk mengairi sawah yang mulai mengering," kata Kabid Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Babel Sulastri di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan kegiatan pompanisasi ini sebagai langkah pemerintah provinsi dalam mencegah gagal panen padi sawah di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung dan Belitung Timur.
"Kami berharap melalui kegiatan pompanisasi ini dapat membantu petani dalam mengatasi kekeringan yang akan mengakibatkan petani gagal panen padinya," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Babel Edi Romdoni menyebutkan seluas 200 hektare tanaman padi terancam gagal panen karena keterbatasan air selama musim kemarau.
"Jika sampai Oktober tahun ini tidak ada hujan, maka dapat dipastikan 200 hektare padi sawah akan gagal panen," katanya.
Menurut dia dalam mengatasi gagal panen ini, pihaknya tidak hanya menggencarkan pompanisasi tetapi juga sedang mengupayakan bantuan air untuk lahan pertanian yang mengalami kekeringan sebagai dampak perubahan iklim dan fenomena El Nino.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah daerah, khususnya Pemkab Bangka Selatan, juga sedang berupaya membuat hujan buatan, tetapi upaya tersebut membutuhkan dana yang besar.
"Mudah-mudahan dengan upaya-upaya ini dapat mencegah gagal panen dan stok beras lokal tetap terjaga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat daerah ini," katanya.