Satpolai Polres Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengingatkan seluruh nelayan di wilayah hukumnya untuk mewaspadai ancaman kabut asap dan gelombang tinggi di daerah penangkapan Ikan (fishing ground) karena dapat membahayakan keselamatan.

"Meskipun belum diketahui batas jarak pandang akibat kabut asap di daerah penangkapan, namun nelayan harus tetap mewaspadainya mengingat cuaca cukup gelap akibat kabut asap di perairan," kata Kapolres Bangka, AKBP Aris Sulistyono, SH. MH, melalui Kasatpolair AKP Elpiadi di Sungailiat, Selasa.

Menurutnya, musim kemarau yang mengakibatkan sejumlah wilayah di daratan mengalami kebakaran hutan dan lahan, berdampak pula pada asap yang tertiup angin masuk ke wilayah perairan penangkapan ikan.

Selain nelayan harus mewaspadai kabut asap di wilayah penangkapan, kata dia, kewaspadaan yang sama juga harus dilakukan dengan ancaman gelombang air laut yang pasang.

"Ketinggian gelombang air laut rata-rata di daerah penangkapan ikan mencapai 0.5 sampai dua meter, kondisi perairan seperti ini harus diperhatikan oleh nelayan meskipun untuk jenis kapal penangkapan ikan tertentu relatif masih cukup aman," jelasnya.

Dia mengimbau nelayan yang menggunakan kapal kapasitas kecil atau dua gross ton agar meningkatkan kewaspadaan, hindari melakukan penangkapan ikan yang jauh dari tepi pantai.

"Saya minta bagi nelayan yang menggunakan kapal penangkapan ikan kapasitas dua gross ton atau kapal dengan mesin tempel harus berhati-hati dengan ancaman gelombang pasang, kalaupun harus melaut usahakan jangan jauh ke tengah laut atau harus berdekatan dengan nelayan lainnya," katanya.

Dia menyarankan nelayan jika ada kendala saat di laut, hendaknya segera menghubungi pos Polair atau pos TNI AL terdekat agar segera mendapatkan bantuan.*

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019