Pangkalpinang (Antara Babel) - Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, Adriawan mengatakan sejak H-13 Idul Fitri pelabuhan itu sudah dipenuhi penumpang dengan tujuan Jakarta dan Tanjung Pandan.

"Puncak arus mudik di Pelabuhan Pangkalbalam terjadi lebih dini. Sejak H-13 sudah dipenuhi penumpang, terlebih pada H-9 atau Minggu (20/7) kemarin, dimana jumlah penumpang mencapai 1.019 orang," ujarnya di Pangkalpinang, Selasa.

Ia menyebutkan, jumlah pemudik tahun ini lebih sedikit jika dibandingkan tahun sebelumnya atau berkurang sekitar 30 hingga 40 persen.

"Jumlah penumpang paling banyak terjadi pada H-9 sebanyak 1.019 orang dan terus menurun pada H-8 sebanyak 611 orang, H-7 603 orang dan untuk hari ini atau H-6 sekitar 400 orang. Angka ini tidak akan bertambah lebih banyak jika mengacu pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.

Ia menyebutkan, hingga Selasa (22/7) jumlah pemudik baru mencapai 5.488 orang, sedangkan pada tahun sebelumnya jumlah pemudik pada H-6 sudah mencapai 10.000 orang lebih.

Dikatakannya, tahun lalu puncak arus mudik terjadi pada H-13 yang mencapai 1.500 orang lebih. Sampai H-1, jumlah pemudik yang keluar melalui Pelabuhan Pangkalbalam mencapai 14.787 orang.

"Angka pemudik jika kita lihat sejak 2011 cendrung menurun. Tahun ini sepertinya akan berkurang jika melihat angka hingga H-6 yang baru sekitar 5.400 orang," jelasnya.

Menurut dia, menurunnya jumlah pemudik dikarenakan faktor pendapatan masyarakat yang cenderung menurun. Timah yang menjadi penghasilan nomor satu di Babel tidak lagi bisa diharapkan, terlebih untuk menjual hasil tambangnya tidak sebebas dulu sehingga banyak masyarakat yang memilih tidak mudik.

"Terus berkurangnya angka pemudik mungkin karena faktor ekonomi. Timah kan sekarang sudah susah jualnya, begitu pula sektor perekonomian lainya yang kurang bisa diandalkan," ujarnya.

Dengan berkurangnya jumlah pemudik, armada kapal yang disiapkan pun tidak terlalu banyak atau hanya ada dua unit kapal penumpang dengan tujuan Jakarta dan Tanjung Pandan yang beroperasi, dimana keberangkatannya tergantung pasang surut air laut yang kedalamannya minimal lima meter.

"Tak ada penambahan kapal di sini, hanya ada dua armada itu saja. Jumlah penumpang yang diangkut tergantung kapasitas kapal, maksimal sekitar 400 orang. Setiap hari kebarangkatan kapal bisa dua kali dan itu tergantung pasang surut air laut yang kedalamannya minimal lima meter," katanya.

Pewarta: Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014