Anggota DPR dari Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengatakan partainya akan kembali mengusung Ketua Umum Zulkifli Hasan untuk menjadi pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
"PAN sekali lagi kami sampaikan Bang Zulkifli Hasan. Namun, semua kemungkinan dan kejutan bisa saja terjadi. Lima tahun lalu tidak diduga juga Bang Zul bisa menjadi Ketua MPR," kata Yandri saat ditemui sebelum pelantikan anggota DPR/DPD/MPR di Jakarta, Selasa.
Yandri mengatakan lobi-lobi untuk mendapatkan posisi di pimpinan MPR cukup alot karena diperebutkan beberapa partai politik. Dia menyebut Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga ingin anggotanya menjadi pimpinan MPR.
Calon pimpinan MPR lain yang sempat muncul dalam lobi-lobi antarpartai adalah Ahmad Muzani dari Partai Gerindra. Menurut Yandri, dinamika lobi-lobi untuk menentukan pimpinan MPR terus terjadi.
" Tadi malam Bang Zul juga komunikasi dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah yang belum menentukan sikap siapa Ketua MPR yang diusung. Artinya, jam per jam, menit per menit ada dinamika yang terjadi," tuturnya.
Yandri mengatakan dinamika dalam lobi-lobi pimpinan MPR masih sebatas antara partai-partai politik yang memiliki fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Masih perlu lobi-lobi yang melibatkan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
"DPD juga tidak mudah siapa yang mereka pilih untuk jadi pimpinan MPR. Masih perlu lobi dan pendekatan," katanya.
Sebanyak 575 anggota DPR dan 136 anggota DPD periode 2019-2024 mengikuti pelantikan yang diadakan di Ruang Sidang Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.
Pelantikan anggota DPR/DPD/MPR dipimpin Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, dihadiri Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua dan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan tamu undangan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"PAN sekali lagi kami sampaikan Bang Zulkifli Hasan. Namun, semua kemungkinan dan kejutan bisa saja terjadi. Lima tahun lalu tidak diduga juga Bang Zul bisa menjadi Ketua MPR," kata Yandri saat ditemui sebelum pelantikan anggota DPR/DPD/MPR di Jakarta, Selasa.
Yandri mengatakan lobi-lobi untuk mendapatkan posisi di pimpinan MPR cukup alot karena diperebutkan beberapa partai politik. Dia menyebut Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga ingin anggotanya menjadi pimpinan MPR.
Calon pimpinan MPR lain yang sempat muncul dalam lobi-lobi antarpartai adalah Ahmad Muzani dari Partai Gerindra. Menurut Yandri, dinamika lobi-lobi untuk menentukan pimpinan MPR terus terjadi.
" Tadi malam Bang Zul juga komunikasi dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah yang belum menentukan sikap siapa Ketua MPR yang diusung. Artinya, jam per jam, menit per menit ada dinamika yang terjadi," tuturnya.
Yandri mengatakan dinamika dalam lobi-lobi pimpinan MPR masih sebatas antara partai-partai politik yang memiliki fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Masih perlu lobi-lobi yang melibatkan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
"DPD juga tidak mudah siapa yang mereka pilih untuk jadi pimpinan MPR. Masih perlu lobi dan pendekatan," katanya.
Sebanyak 575 anggota DPR dan 136 anggota DPD periode 2019-2024 mengikuti pelantikan yang diadakan di Ruang Sidang Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.
Pelantikan anggota DPR/DPD/MPR dipimpin Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, dihadiri Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua dan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan tamu undangan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019