Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyatakan empat persen dari total jumlah balita di daerah itu mengalami penyakit kekerdilan (stunting).

"Di daerah ini masih ditemukan sebesar empat persen kasus kekerdilan, dari total jumlah bayi usia di bawah lima tahun (balita)," kata Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah, Bahrun R Siregar di Koba, Selasa.

Ia menjelaskan, kebanyakan kasus kekerdilan di Bangka Tengah karena balita belum mendapatkan gizi seimbang sehingga pertumbuhan anak tidak sesuai dengan usianya.

"Tentu ini menjadi konsentrasi kami dan penanganan medis sudah dilakukan sejak lama. Kami menargetkan tidak ditemukan lagi kasus kekerdilan di Bangka Tengah," ujarnya.

Empat persen kasus kekerdilan yang ditemukan di daerah itu banyak ditemukan di Kecamatan Sungaiselan, namun belum sampai pada batas mengkhawatirkan atau tidak sampai mengalami gizi buruk.

"Sosialisasi kepada kalangan ibu muda dan ibu hamil sudah digencarkan, dimana kami terus menganjurkan kepada kalangan ibu untuk mengonsumsi makanan bergizi dan memberikan asupan gizi yang seimbang kepada anaknya," ujarnya.

Bahrun mengatakan kasus kekerdilan di Bangka Tengah tercatat terendah jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Bangka Belitung.

"Angka empat persen itu masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan kabupaten lain, namun kami tentu terus berupaya untuk menekan angka kasus kekerdilan," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019