Koba, Babel, (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyiapkan ruang khusus untuk pasien yang mengidap penyakit sifilis atau raja singa yang menyerang alat kelamin.
"Penyakit sifilis ini memang masih terdengar tabu di masyarakat, maka kita siapkan ruang konsultasi pada setiap fasilitas kesehatan (faskes) dan bersifat privasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah dr Anas Maaruf Koba, Kamis.
Mukhrim mengatakan hal tersebut untuk menyikapi ditemukan tiga kasus sifilis pada 2022 dan saat ini ketiga pasien tersebut masih dalam tahap penyembuhan.
"Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini bisa sembuh dengan pemberian antibiotik resep dokter, namun penyembuhannya akan lebih cepat jika pasien mengubah pola hidup dan pola makan," ujarnya.
Baca juga: Dinkes Bangka temukan kasus Sifilis
Ia menjelaskan gejala awal penyakit yang biasa disebut raja singa ini yaitu demam dan kemudian ada rasa nyeri kalau saat kencing.
"Kalau sudah parah, kencingnya itu bisa sampai keluar nanah dan ada muncul ruam-ruam di sekitar kemaluan bahkan bisa sekujur tubuh," jelasnya.
Menurut dia, penyakit sifilis ini bisa menyerang laki-laki atau perempuan walaupun pada fakta yang terjadi bahwa kasus didominasi terjadi pada laki-laki.
Baca juga: Waspada penyakit menular di musim pancaroba
"Ini terjadi lantaran memang yang kebanyakan gonta-ganti pasangan, tidak setia dan 'jajan' di luar itu adalah laki-laki," katanya.
Penyakit sifilis ini kata dia juga banyak terjadi pada rentang usia 20-50 tahun dan rutin melakukan skrining terhadap masyarakat untuk mendeteksi gejala-gejalanya.
"Cara mengobatinya, seperti yang saya sebut tadi yaitu dengan antibiotik pakai resep dokter dan yang terpenting adalah pencegahan mulai dari perilaku orangnya, agar jangan gonta-ganti pasangan," ujarnya.
Baca juga: Di kes: Bangka Tengah bebas penyakit kulit menular.