Yayasan Selatan Peduli, Provinsi Kepulauan Bangka belitung mengajak masyarakat daerah itu untuk kembali hijaukan hutan guna menanggulangi kerusakan lingkungan akibat penebangan dan pembakaran liar.

"Krisis lingkungan dan oksigen di dunia akibat penebangan dan pembakaran liar,tentu menjadi perhatian kita bersama,  untuk itu hari ini kami menggelorakan semangat hijaukan hutan dengan menanam pohon," kata Founder Yayasan Selatan Peduli,  Suhardi Joy di Toboali, Minggu.

Ia mengatakan jenis tanaman yang ditanam di Wilayah Desa Jeriji Kabupaten Bangka Selatan adalah bibit pohon durian kurang lebih sebanyak seratus bibit.

"Yang kami tanam hari ini adalah bibit pohon durian musang king dan lanmung atau durian tai babi dari Jebus, inisiatif penanaman ini kami lakukan lantaran untuk memberikan kontribusi, khususnya untuk Bangka Selatan dari sisi lingkungan," katanya.

Ia mengatakan dengan gerakan hijaukan hutan ini diharapkan dapat memberikan efek positif dengan membuat hutan Bangka Selatan jadi hijau kembali.

"Kami memilih menanam pohon buah ini, agar ada manfaat lainnya selain dari penghijuan dan kedepan kami juga berencana mengembangkannya menjadi destinasi agrowisata, khususnya buah buahan," katanya.

Ia berharap semoga apa yang telah dilakukan oleh Yayasan Selatan peduli ini menjadi motivasi bagi masyarakat untuk kembali menghijaukan lingkungan dan hutan, khususnya di wilayah masing-masing.

"Kami harap ini bisa menjadi motivasi bagi kita semua untuk menjaga lingkungan dan menghijaukan kembali hutan dengan menanam pohon buah," katanya.

Warga Desa Jeriji, Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Yanto mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Selatan Peduli atas penanaman pohon durian di wilayah desa jeriji.

"Kami sangat bangga dengan dedikasi bang suhardi joy dan yayasan selatan peduli atas penanaman pohon durian sebanyak 100 pohon ini,karena kerja nyata seperti ini sangat dibutuhkan di Bangka selatan, dengan dimulainya gerakan ini kami berharap muncul motivasi masyarakat untuk kembali menjaga lingkungan hutan," katanya.

Pewarta: Eko SR

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019