Pangkalpinang (ANTARA) - BPOM Pangkalpinang menggelar kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) program nasional yang terbagi tiga yakni, pangan jajan anak sekolah (PJAS), kelurahan pangan aman dan pasar pangan aman berbasis komunitas (PPABK) untuk mengevaluasi capaian selama tahun 2024.
"Hari ini kami menggelar monitoring dan evaluasi dimana dalam program ini ada tiga fokus yakni PJAS, pangan aman dan pasar pangan aman berbasis komunitas yang selama tahun 2024 digelar di 2 lokasi, kota Pangkalpinang dan kabupaten Belitung Timur," kata Kepala BPOM Pangkalpinang, Agus Riyanto, Kamis.
Agus mengatakan kegiatan monev ini adalah tahapan akhir yang di laksanakan oleh BPOM Pangkalpinang karena tiga program ini sudah berjalan sejak Maret sampai Desember.
Oleh karena itu BPOM Pangkalpinang mengundang stakeholder terkait dari Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi dan UMKM Babel serta pemerintah kelurahan untuk bersama-sama mengevaluasi hasil capaian dari tahapan-tahapan yang sudah dilaksanakan, bagaimana capaiannya apa sudah sesuai harapan atau ada kendala tidaknya.
"Kita mengevaluasi capaian dan apakah ada kendala agar nanti hasilnya kita akan beri rekomendasi-rekomendasi dan tindaklanjut untuk koordinasi apakah akan berkelanjutan sehingga pemda juga bisa merefleksasi program yang sudah kami lakukan di 2024 ini," terang Agus.
Agus menambahkan tiga program ini sengaja di inisiasi oleh BPOM Pangkalpinang dengan tujuan untuk menggugah komunitas desa dan pasar agar dapat berpartisipasi mandiri dalam mengawasi produk makanan.
Program ini juga telah dilakukan sejak 2012 sampai 2022 ke 45 desa atau kelurahan yang sudah diintervensi. Dan di 2024 BPOM Pangkalpinang sudah mengintervensi 7 desa, 5 di belitung timur dan 2 kelurahan atau desa di Pangkalpinang yakni kelurahan Gajah Mada dan Opas Indah.
Sedangkan program pasar aman berbasis komunitas (PPABK) sejak tahun 2013 dengan total 15 pasar pangan yang sudah intervensi. Dan di kota Pangkalpinang sudah kita lakukan di 1 pasar yakni di pasar pagi.
Dan untuk program PJAS sejak 2019 sudah dilakukan intervensi ke beberapa sekolah dan dilaksanakan di kabupaten Belitung Timur juga di kota Pangkalpinang. Selama di tahun 2024 sudah ke 7 sekolah, tingkat SD dan SMP.
Rangkaian program pangan jajan anak sekolah ini sudah berbasis komunitas dan di monev ini akan dilaksanakan hasil dan capaiannya untuk pemda nanti merefleksasi program ini," harapnya.
Menurut Agus tiga program ini juga bertujuan untuk menurunkan angka percepatan stunting dan mendukung pencegahan percepatan penurunan stunting di Bangka Belitung.
"Setelah Beltim dan Pangkalpinang ini, tahun depan lokus kita di Basel dan pengawalan yang sudah menjadi lokus ini akan terus kami awasi. Karena keterbatasan anggaran jadi cuma 2 lokus kita di setiap tahunnya," tutup Agus.
Berita Terkait
BPOM temukan penggunaan bahan berbahaya pada makanan di Belitung Timur
10 Desember 2024 20:52
Ombudsman-BPOM tingkatkan layanan pengawasan obat di Babel
1 Agustus 2024 08:58
BPOM Pangkalpinang latih kader keamanan pangan kelurahan
25 Juni 2024 21:14
BPOM Pangkalpinang canangkan tiga program keamanan pangan terpadu
24 April 2024 21:40
BPOM Pangkalpinang rapat advokasi laksanakan tiga program keamanan pangan terpadu di 2024
24 April 2024 13:29
BPOM Pangkalpinang tanam 1.000 bibit mangrove wujudkan transformasi net zero carbon
31 Oktober 2023 21:40
BPOM cegah penggunaan Rodhamin B pada Terasi Bangka
4 Mei 2023 19:07