Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), mencatat pada triwulan III 2019 ekonomi Babel tumbuh 3,05 persen dibandingkan triwulan III 2018, karena meningkatnya pertumbuhan lapangan usaha di provinsi penghasil lada putih terbaik dunia itu.
"Pertumbuhan tertinggi terjadi pada usaha informasi dan komunikasi mencapai 19,43 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan pertumbuhan lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial meningkat sebesar 15,14 persen, dan jasa pendidikan 12,54 persen, karena semakin gencarnya pemerintah daerah melakukan pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata, pertanian, perkebunan dan peternakan.
"Pada triwulan III tahun ini lapangan usaha pertambangan dan penggalian mengalami penurunan atau tumbuh negatif sebesar -2,92 persen, industri pengolahan -1,01 persen dan transportasi serta pergudangan yang mengalami kontraksi -2,50 persen," ujarnya.
Menurut dia struktur PDRB Kepulauan Bangka Belitung atas dasar harga berlaku triwulan III-2019 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yakni industri pengolahan 19,12 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan 18,75 persen serta perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 16,05 persen.
"Lapangan usaha industri pengolahan sebagai kontributor utama bagi PDRB Kepulauan Bangka Belitung justru mengalami kontraksi sebesar -1,01 persen," katanya.
Ia menambahkan kontributor terbesar kategori industri pengolahan adalah subkategori industri logam dasar. Industri logam dasar yang ditopang oleh industri smelter timah mengalami penurunan produksi dibanding triwulan III 2018, karena pada triwulan III-2019 perusahaan smelter swasta yang ada di Kepulauan Bangka Belitung masih beroperasi sedangkan pada triwulan III-2019 mereka tidak dapat berproduksi karena terkendala RKAB yang belum disetujui.
Berbeda dengan lapangan usaha industri pengolahan, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebagai kontributor terbesar kedua mampu tumbuh sebesar 7,84 persen, yang didorong oleh peningkatan produksi tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan.
"Hal ini didorong oleh adanya fenomena momen Hari Raya Idul Adha dimana sebagian umat Islam menyembelih hewan qurban, sehingga terjadi peningkatan pada permintaan hewan ternak berupa sapi dan kambing," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Pertumbuhan tertinggi terjadi pada usaha informasi dan komunikasi mencapai 19,43 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan pertumbuhan lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial meningkat sebesar 15,14 persen, dan jasa pendidikan 12,54 persen, karena semakin gencarnya pemerintah daerah melakukan pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata, pertanian, perkebunan dan peternakan.
"Pada triwulan III tahun ini lapangan usaha pertambangan dan penggalian mengalami penurunan atau tumbuh negatif sebesar -2,92 persen, industri pengolahan -1,01 persen dan transportasi serta pergudangan yang mengalami kontraksi -2,50 persen," ujarnya.
Menurut dia struktur PDRB Kepulauan Bangka Belitung atas dasar harga berlaku triwulan III-2019 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yakni industri pengolahan 19,12 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan 18,75 persen serta perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 16,05 persen.
"Lapangan usaha industri pengolahan sebagai kontributor utama bagi PDRB Kepulauan Bangka Belitung justru mengalami kontraksi sebesar -1,01 persen," katanya.
Ia menambahkan kontributor terbesar kategori industri pengolahan adalah subkategori industri logam dasar. Industri logam dasar yang ditopang oleh industri smelter timah mengalami penurunan produksi dibanding triwulan III 2018, karena pada triwulan III-2019 perusahaan smelter swasta yang ada di Kepulauan Bangka Belitung masih beroperasi sedangkan pada triwulan III-2019 mereka tidak dapat berproduksi karena terkendala RKAB yang belum disetujui.
Berbeda dengan lapangan usaha industri pengolahan, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebagai kontributor terbesar kedua mampu tumbuh sebesar 7,84 persen, yang didorong oleh peningkatan produksi tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan.
"Hal ini didorong oleh adanya fenomena momen Hari Raya Idul Adha dimana sebagian umat Islam menyembelih hewan qurban, sehingga terjadi peningkatan pada permintaan hewan ternak berupa sapi dan kambing," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019