Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengusulkan bantuan enam unit sumur bor kepada Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Kami berharap usulan sebanyak enam unit sumur bor tersebut disetujui dan bisa direalisasikan secepatnya untuk membantu ketersediaan air bersih layak konsumsi untuk warga pesisir di Bangka Barat," kata Kepala Bidang Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan Bappelitbangda Kabupaten Bangka Barat, Amar Sopi di Mentok, Jumat.
Untuk menindaklanjuti usulan tersebut, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat melalui Sekretaris Daerah Effendi beberapa hari lalu telah melayangkan surat permohonan kepada Badan Geologi Kementerian ESDM.
"Pengajuan bantuan ini kami layangkan ke Badan Geologi setelah mendapatkan informasi dari KPHP Rambat Menduyung terkait adanya informasi kegiatan bantuan dari Badan Geologi ke wilayah kepulauan," jelasnya.
Menurut dia, enam lokasi yang diusulkan merupakan daerah pesisir yang dinilai sangat rawan terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih, salah satunya berada di Dusun Kampak, Kecamatan Jebus dan Tanjungpunai, Mentok.
"Khusus Dusun Kampak yang berlokasi di Desa Jebus selama ini cukup kesulitan air bersih karena intrusi air laut, kami berharap mendapatkan bantuan tersebut agar bisa memenuhi kebutuhan warga," terangnya.
Menurut dia, dari jumlah keseluruhan 64 desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Bangka Barat, sebanyak 30 desa dan dua kelurahan yang masuk wilayah pesisir.
Namun pemerintah baru mengusulkan sebanyak enam lokasi untuk bisa direalisasikan tahap pertama, sedangkan lokasi lainnya bisa menyusul di tahun-tahun berikutnya.
Menurut dia, di daerah itu cukup rawan ketersediaan air bersih dan sehat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain rusaknya sumber air permukaan, sumur dangkal yang dimiliki warga mudah kering, terjadinya pencemaran air tanah akibat intrusi air laut dan lainnya.
"Kami sangat berharap bantuan sumur bor bisa direalisasikan untuk meningkatkan akses pemenuhan air bersih warga pesisir di daerah kepulauan tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Kami berharap usulan sebanyak enam unit sumur bor tersebut disetujui dan bisa direalisasikan secepatnya untuk membantu ketersediaan air bersih layak konsumsi untuk warga pesisir di Bangka Barat," kata Kepala Bidang Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan Bappelitbangda Kabupaten Bangka Barat, Amar Sopi di Mentok, Jumat.
Untuk menindaklanjuti usulan tersebut, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat melalui Sekretaris Daerah Effendi beberapa hari lalu telah melayangkan surat permohonan kepada Badan Geologi Kementerian ESDM.
"Pengajuan bantuan ini kami layangkan ke Badan Geologi setelah mendapatkan informasi dari KPHP Rambat Menduyung terkait adanya informasi kegiatan bantuan dari Badan Geologi ke wilayah kepulauan," jelasnya.
Menurut dia, enam lokasi yang diusulkan merupakan daerah pesisir yang dinilai sangat rawan terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih, salah satunya berada di Dusun Kampak, Kecamatan Jebus dan Tanjungpunai, Mentok.
"Khusus Dusun Kampak yang berlokasi di Desa Jebus selama ini cukup kesulitan air bersih karena intrusi air laut, kami berharap mendapatkan bantuan tersebut agar bisa memenuhi kebutuhan warga," terangnya.
Menurut dia, dari jumlah keseluruhan 64 desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Bangka Barat, sebanyak 30 desa dan dua kelurahan yang masuk wilayah pesisir.
Namun pemerintah baru mengusulkan sebanyak enam lokasi untuk bisa direalisasikan tahap pertama, sedangkan lokasi lainnya bisa menyusul di tahun-tahun berikutnya.
Menurut dia, di daerah itu cukup rawan ketersediaan air bersih dan sehat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain rusaknya sumber air permukaan, sumur dangkal yang dimiliki warga mudah kering, terjadinya pencemaran air tanah akibat intrusi air laut dan lainnya.
"Kami sangat berharap bantuan sumur bor bisa direalisasikan untuk meningkatkan akses pemenuhan air bersih warga pesisir di daerah kepulauan tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019