Pelaku UMKM di Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengembangkan lahan perkebunan lada dengan konsep wisata edukasi dan ekonomi kreatif.
"Kami sudah menyiapkan sekitar 1.500 batang bibit lada unggul yang akan ditanam di atas lahan sekitar setengah hektare," kata penggagas pembangunan kebun lada edukasi, Zaiwan di Namang, Jumat.
Ia menjelaskan, kawasan wisata kebun lada edukasi tersebut diintegrasikan dengan objek wisata Hutan Pelawan Namang untuk menarik kunjungan wisatawan.
"Kami memberdayakan para pelaku UMKM untuk mengembangkan kawasan wisata lada edukasi ini dan dikembangkan secara profesional," ujarnya.
Ia mengatakan, masing-masing pelaku usaha yang dilibatkan dalam membangun wisata lada edukasi ini diberikan sebanyak 50 batang bibit lada untuk ditanam dan dikelola hingga mampu berproduksi dengan baik.
"Ini nanti akan jadi kebun lada percontohan, menjadi kebun edukasi bagi wisatawan karena bisa melihat langsung tanaman lada dengan kualitas sangat bagus," ujarnya.
Selain wisata edukasi juga menjadi kebun ekonomi kreatif bagi warga karena lada yang diproduksi nanti bisa ditampung di koperasi syariah.
"Semua modal dan biaya selama proses penanaman hingga produksi ditanggung koperasi, nanti hasil panen juga akan ditampung koperasi," ujarnya.
Menurut dia, lada yang dikembangkan berbeda dengan lada kebanyakan ditanam para petani lainnya.
"Lada dengan kualitas sangat bagus, kemudian nanti produknya kami jual dalam bentuk kemasan dengan harga jauh lebih mahal. Ini yang kami sebut ekonomi kreatif yang juga bisa ditawarkan kepada para wisatawan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Kami sudah menyiapkan sekitar 1.500 batang bibit lada unggul yang akan ditanam di atas lahan sekitar setengah hektare," kata penggagas pembangunan kebun lada edukasi, Zaiwan di Namang, Jumat.
Ia menjelaskan, kawasan wisata kebun lada edukasi tersebut diintegrasikan dengan objek wisata Hutan Pelawan Namang untuk menarik kunjungan wisatawan.
"Kami memberdayakan para pelaku UMKM untuk mengembangkan kawasan wisata lada edukasi ini dan dikembangkan secara profesional," ujarnya.
Ia mengatakan, masing-masing pelaku usaha yang dilibatkan dalam membangun wisata lada edukasi ini diberikan sebanyak 50 batang bibit lada untuk ditanam dan dikelola hingga mampu berproduksi dengan baik.
"Ini nanti akan jadi kebun lada percontohan, menjadi kebun edukasi bagi wisatawan karena bisa melihat langsung tanaman lada dengan kualitas sangat bagus," ujarnya.
Selain wisata edukasi juga menjadi kebun ekonomi kreatif bagi warga karena lada yang diproduksi nanti bisa ditampung di koperasi syariah.
"Semua modal dan biaya selama proses penanaman hingga produksi ditanggung koperasi, nanti hasil panen juga akan ditampung koperasi," ujarnya.
Menurut dia, lada yang dikembangkan berbeda dengan lada kebanyakan ditanam para petani lainnya.
"Lada dengan kualitas sangat bagus, kemudian nanti produknya kami jual dalam bentuk kemasan dengan harga jauh lebih mahal. Ini yang kami sebut ekonomi kreatif yang juga bisa ditawarkan kepada para wisatawan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019