Koba, Babel (Antaranews Babel) - Makan "bedulang" dengan sajian menu khas daerah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan objek wisata Hutan Pelawan di Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Babel.
"Cukup banyak wisatawan yang datang tidak hanya mengunjungi kawasan hutan wisata pelawan, tetapi sengaja datang hanya untuk menikmati menu makanan khas daerah dengan sajian dalam bentuk dulang," kata Zaiwan, perintis pembangunan objek wisata Hutan Pelawan di Namang, Senin.
Ia menjelaskan, makan bedulang yaitu aneka ragam makanan khas daerah dimasukkan ke dalam dulang berbentuk bulat kemudian dihidangkan kepada wisatawan yang berkunjung ke Hutan Pelawan yaitu hutan yang ditumbuhi pohon pelawan.
"Di dalam dulang itu terdapat aneka jenis makanan yang mampu menggoyang lidah di antaranya lempah kulat pelawan, lempah kuning kakap, ikan bakar, sambal, kucai ikan pari, lempah keladi," jelasnya.
Sajian tersebut dilengkapi dengan nasi dari beras merah, goreng ubi dan jus yang terbuat dari madu pelawan dengan cita rasa yang berbeda.
"Makanan khas tersebut dimasak oleh masyarakat kampung sekitar dengan cita rasa yang membuat wisatawan terkesan, rasanya tidak pernah berubah karena tukang masak yang sudah berpengalaman," ujarnya.
Sementara Rudi, seorang pengunjung Hutan Pelawan mengaku terkesan dengan menu khas daerah yang disajikan dalam bentuk dulang.
"Tidak hanya cita rasanya yang luar biasa, tetapi makan bedulang tersebut bagian dari khasanah budaya masyarakat Bangka yang biasanya digelar pada acara tertentu saja," ujarnya.
Ia menjelaskan, harga satu dulang makanan khas tersebut Rp300 ribu untuk porsi lima orang dengan menu yang cukup lengkap dan semuanya adalah makanan "kampung".
"Harga satu dulang sudah standar itu, karena porsi untuk lima orang dengan beragam menu yang disajikan di dalam dulang tersebut," ujarnya.