Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berupaya menarik sejumlah investor untuk mendongkrak perekonomian daerah dan masyarakat yang berada di ujung barat Pulau Bangka tersebut.

"Investasi di daerah ini akan sangat berperan sebagai penggerak perekonomian daerah sekaligus membuka lapangan pekerjaan yang bisa dimanfaatkan masyarakat," kata Bupati Bangka Barat, Markus di Mentok, Selasa.

Untuk merealisasikan target tersebut, sampai saat ini pemerintah daerah terus melakukan komunikasi dengan sejumlah pemilik modal yang potensial untuk berinvestasi di Bangka Barat.

Ia menjelaskan, selama menjabat sebagai bupati telah melakukan komunikasi dengan para pengusaha, salah satunya dengan pelaku usaha yang bergerak dalam komoditas lada dan karet.

"Untuk komoditas lada sudah ada pengusaha yang memiliki pabrik pengolahan lada di Bekasi, sedangkan karet kami sudah melakukan pendekatan dengan seorang pengusaha putra daerah yang punya pabrik pengolahan di Bogor," katanya.

Dalam beberapa kali pertemuan dengan para pengusaha itu mendapatkan respons positif dan mereka berminat untuk menanamkan modal dan bekerja sama membangun Bangka Barat.

"Kita butuh investor agar cepat maju, kalau hanya mengharapkan APBD tidak akan cukup," ujarnya.

Selain upaya menggandeng pengusaha lada dan karet, pemerintah daerah juga sedang melakukan pendekatan dengan pengusaha kelapa sawit yang ada di Bangka Barat untuk menjamin pembelian hasil panen petani lokal.

Markus menambahkan, tahun depan rencananya juga akan ada pembangunan pabrik CPO di wilayah Tanjungkalian dengan nilai investasi sekitar Rp1 triliun yang saat ini proses pembebasan lahan sudah selesai.

"Kami juga sudah bertemu dengan Menteri Perhubungan untuk membicarakan rencana pembangunan pelabuhan di Tanjungular, mudah-mudahan terealisasi investasi bernilai Rp100 miliar tersebut," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019