Pangkalpinang (Antara Babel) - Petani ikan tawar di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, memilih menggunakan sisa-sisa roti sebagai pakan ikan untuk menghemat biaya dalam mengembangakan usaha ikan itu.

"Untuk menghemat biaya pembesaran kami menggunakan sisa roti yang ada di toko-toko karena harga pakan jenis pelet jauh lebih mahal," kata seorang petani ikan air tawar, Putra di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan, saat ini harga pelet butiran berkisar Rp280 ribu dan harga usus ayam Rp10 ribu per kilogram sedangkan harga sisa roti itu tergantung kesepakatan saja.

"Saat ini, untuk mendapatkan sisa roti itu kami hanya membayar seikhlasnya saja tidak ada ketentuan dalam jumlah pembayaran," ujarnya.

Ia mengatakan, sisa roti itu didapat karena sudah tidak laku lagi dijual oleh toko tersebut namun dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan.

"Dengan begitu beban biaya yang harus ditanggung petani selama pembesaran menjadi lebih ringan," ujarnya.

Demikian juga dengan Darwis, seorang petani lainnya yang telah menggunakan sisa roti sebagai pakan ikan itu untuk menekan biaya pengeluaran.

Menurut dia, jika menggunakan usus ayam dapat mencemari air kolam karena dapat menghasilkan zat amonia.

"Menggunakan roti sebagai pakan cukup aman dan baik untuk kesehatan serta pertumbuhan ikan itu kualitasnya juga tidak menurun," ujarnya.

Pewarta: Pewarta: Mulki

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014