Pangkalpinang (Antara Babel) - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kebintik, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung meluncurkan tiga unit ponton isap produksi (PIP) untuk menambang bijih timah di kawasan pesisir pantai di desa itu.

"Tiga unit PIP merupakan usaha bersama antara BUMDes Kebintik dengan PT Nusa Indah Internasional, salah satu mitra PT Timah Tbk yang memiliki izin penambangan laut di wilayah pesisir desa," ujar Direktur BUMDes Suara Bombang Kebintik, Buhari Rahman saat peluncuran PIP di Pantai Sanfur, Desa Kebintik, Rabu.

Ia mengatakan, kerja sama seperti itu sangat membantu perekonomian masyarakat pesisir melalui usaha penambangan bijih timah di laut.

"Kami berterima kasih kepada PT Timah dan mitra kerjanya yang mau bekerja sama dengan masyarakat sekitar melalui BUMDes Suara Bombang Desa Kebintik," ujarnya.

Ia mengatakan, dengan dilibatkannya masyarakat pesisir dalam penambangan bijih timah, warga tidak perlu lagi melakukan penambangan di laut secara tradisional yang memiliki tingkat keselamatan kerja rendah.

"Semoga PIP di desa ini bisa bertambah, karena ada ratusan ponton tambang timah laut tradisional milik warga pesisir yang juga ingin menambang timah dengan aman, baik aman secara hukum maupun keselamatan kerja," katanya.

Ia menjelaskan, warga akan bekerja sebagai operator pada PIP yang disediakan mitra PT Timah dan BUMDes akan menerima 25 persen keuntungan dari penambangan timah di laut.

"Tiap unit PIP menyerap enam tenaga kerja. Pola kerjanya menggunakan sistem shitf, sehingga dapat menyerap puluhan tenaga kerja dari masyarakat Desa Kebintik," ujarnya.

Sementara Staf Ahli Setda Kabupaten Bangka Tengah, Heru Irianto mengatakan pengoperasian PIP merupakan realisasi dari pertemuan antara Pemkab Bangka Tengah, PT Timah, kepolisian dan warga di derah itu.

"Warga yang telah terlanjur menjadi penambang timah di laut, menginginkan pemerintah daerah dan PT Timah menyediakan penambangan timah yang legal bagi mereka," ujarnya.

Ia berharap BUMdes dan PT Timah bisa mengatur zona pertambangannya agar tidak menganggu zona nelayan untuk melaut.

"Semoga semua berjalan sesuai dengan rencana. PIP juga bisa menjadi wisata tambang atau wisata laut bagi pengunjung," katanya.

Pewarta: Oleh: Leo Oktaviano

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014