Bupati Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ibnu Saleh disematkan gelar adat "Daeng Malewa" dari suku Bugis yang berdomisili di daerah itu.

"Ini gelar kehormatan yang diberikan kepada Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh karena mampu menjadi tokoh yang memperkokoh kerukunan adat dan suku," kata pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKS), Arif usai acara adat syukuran pantai di Desa Batu Belubang, Sabtu.

Ia menjelaskan, kolaborasi masyarakat Bugis dan Melayu menjadi contoh kerukunan yang baik saat ini dan diharapkan menjadi contoh toleransi.

"Tentu saja toleransi dalam beragama, adat dan suku didorong oleh komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kerukunan," ujarnya.

Arif mengatakan, secara filosofis Daeng Malewa yang disematkan KKS kepada Ibnu Saleh memiliki makna penyeimbang.

"Bagi KKS Bangka Tengah Malewa memiliki peran strategis sebagai penyeimbang antar etnis yang ada di Bangka Tengah," ujarnya.

Ia mengatakan, gelar adat kehormatan yang diberikan kepada Ibnu Saleh tentu sudah melalui pertimbangan yang sangat matang.

"Hanya orang khusus yang memenuhi kriteria yang bisa disematkan gelar adat Daeng Malewa, Bupati Bangka Tengah Ibnu Saleh memenuhi kriteria itu," ujarnya.

Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh mengatakan pemerintah daerah berkewajiban menjaga dan merawat kerukunan serta menghargai para pendatang.

"Bangka Tengah bagian dari contoh kerukunan antar suku, adat dan agama dan kami tetap menjunjung tingg itu," ujarnya.

Ia mengatakan semua elemen masyarakat digerakkan dan memiliki peran dalam membangun daerah di berbagai bidang.

"Baik suku Bugis, Batak, Melayu maupun etnis Tionghoa sama-sama memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah di berbagai bidang," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019