Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar pasukan penanggulangan bencana alam sebagai bentuk kesiapsiagaan pemerintah mengantisipasi dan risiko bencana selama musim hujan yang ekstrem di daerah itu.

"Kita terus meningkatkan kesiapsiagaan bencana petugas dan masyarakat selama musim hujan berintensitas sangat tinggi yang diperkirakan terjadi hingga Februari 2020," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan saat apel siaga bencana di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan apel siaga bencana melibatkan TNI, Polri, Basarnas dan instansi terkait lainnya ini berdasarkan Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana dan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa daerah berkewajiban menyelenggarakan penanggulangan bencana, baik di tingkat provinsi, kabupaten maupun kota.

"Penanggulangan bencana merupakan urusan wajib pelayanan dasar dimana daerah wajib memperhatikan beberapa kriteria, diantaranya bersifat layanan dasar yang disediakan pemerintah kepada masyarakat," ujarnya.

Menurut dia ancaman bencana selama musim hujan cukup ekstrem dapat memberikan risiko tinggi terhadap kerusakan infrastruktur, gangguan perekonomian daerah, hingga jatuhnya korban manusia.

"Ke depannya ancaman bencana di Bangka Belitung akan semakin meningkat antara lain akibat perubahan iklim global, penurunan kualitas lingkungan, kondisi geografis, kemiskinan, rendahnya tingkat kesiapan masyarakat, urbanisasi, dan pertumbuhan penduduk," ujarnya.

Ia menambahkan dalam pelaksanaan penanggulangan bencana ini berpedoman kepada standar pelayanan minimal yang merupakan prioritas urusan yang harus dilaksanakan di daerah.

"Oleh karena itu, dibutuhkan kelembagaan perangkat daerah yang kuat seperti struktur, personel,peralatan dan anggaran serta pengarusutamaan pengurangan risiko bencana dalam perencanaan dan penganggaran secara integratif," katanya.

Ia mengatakan Bangka Belitung yang terdiri dari tujuh kabupaten dan satu kota serta empat puluh tujuh kecamatan perlu membentengi diri dalam penanggulangan bencana.

"Daerah Bangka Belitung yang terdiri dari dua pulau besar yaitu Bangka dan Belitung sangat berpotensi terjadinya bencana alam hidrometeorogi, seperti banjir, kebakaran hutan dan lahan maupun perubahan cuaca ekstrim angin puting beliung," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020