Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memastikan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, akan segera mengirimkan rekomendasi kepada Kementerian Perhubungan, terkait lokasi pengembangan pelabuhan Pangkalbalam, Pangkalpinang.

"Nantinya lokasi mana yang akan dipilih, akan direkomendasikan gubernur kepada Kementerian Perhubungan sebagai unsur Pemerintah yang memiliki kewenangan penilaian kelayakan pelabuhan," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepukauan Bangka Belitung, KA Tajuddin di Pangkalpinang, Minggu.

Ia mengatakan, hingga saat ini, baru titik lokasi di muara sungai Baturusa yang diajukan, menyusul penyusunan kelayakan pelabuhan. Sementara dari Pemerintah Kota Pangkalpinang mengusulkan kawasan Pasir Padi sebagai lokasi pengembangan.

Ia mengatakan, pemikiran pengembangan Pelabuhan Pangkalbalam sudah sejak lama digagas oleh Gubernur Erzaldi, sejak tahun pertama menjabat yakni 2017. Saat itu, dinas perhubungan diminta membuat studi tentang pengembangan pelabuhan.

Perlunya pengembangan, disebabkan kondisi eksisting tidak maksimal dalam pelayanan kepelabuhanan akibat adanya sedimentasi. Faktor lainnya karena saat ini pelabuhan baru bisa melayani kapal dengan kapasitas rata-rata di bawah 3000 GT. 

Padahal pendangkalan dan pasang surut sungai baturusa sangat berpengaruh terhadap kelancaran distribusi dan bongkar muat barang ke Babel.

Kondisi ini sudah dipaparkan gubernur ketika kunjungan kerja Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ke Babel awal tahun 2018 lalu, yang meninjau langsung bakal lokasi dari atas Jembatan Emas.

"Gubernur melaporkan perlunya pengembangan pelabuhan ke arah muara Sungai Baturusa, dan Menhub setuju untuk dikembangkan di sana," ujarnya.

Selanjutnya, dibuatlah studi kelayakan pengembangan Pelabuhan Pangkal Balam oleh Pemprov Babel di beberapa titik. Salah satunya berlokasi di muara sungai Baturusa, namun perlu dilakukan effort yg lebih besar untuk realisasinya.

Sementara Pemkot Pangkalpinang berharap pengembangan pelabuhan dapat diarahkan ke kawasan sekitar Perairan Pantai Pasir Padi. 

Hal ini dimaksudkan untuk mendorong percepatan peningkatan pembangunan wilayah kota. Untuk itu pemkot diminta oleh Pemprov Babel membantu membuat Feasibility Study (FS) maupun Detail Engineering Design (DED).

"Pak Gubernur juga sudah mendapatkan jaminan dari walikota bahwa pemkot sudah memiliki lahan asset seluas 22 hektar di lokasi kawasan pasir padi yang dipergunakan untuk pembangunan pengembangan Pelabuhan Pangkal Balam," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020