Muntok (Antara Babel) - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, dalam waktu dekat akan mendatangi gudang distribusi buku paket kurikulum 2013 untuk mempercepat proses distribusi kebutuhan utama siswa.

"Kami segera ke Jakarta dan kemungkinan juga ke Surabaya untuk mencek langsung ketersediaan buku kurikulum 2013 sekaligus menekan pihak distributor untuk segera mengirimkan buku-buku tersebut ke daerah," ujar Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bangka Barat, Rukiman di Muntok, Jumat.

Ia mengatakan, sampai saat ini belum semua sekolah, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga atas menerima buku paket kurikulum 2013, padahal target Kemendikbud seluruh buku selesai distribusi pada pertengahan Agustus 2014.

Menurutnya, dari seluruh sekolah yang tersebar di seluruh enam kecamatan di daerah itu, sampai saat ini untuk tingkat SD buku yang didistribusikan ke sekolah baru sekitar 40 persen, tingkat SMP sekitar 80 persen dan SMA/SMK tingkat distribusinya sekitar 90 hingga 95 persen.

"Seluruh Babel kondisinya serupa, dan kami sudah laporkan kondisi riil distribusi buku di Bangka Barat dari data terakhir 23 Agustus lalu ke Kementerian, kami harapkan pemerintah pusat juga melakukan penekanan kepada pihak distributor untuk mempercepat proses distribusi buku ke daerah," kata dia.

Ia mengharapkan, pihak distributor memprioritaskan distribusi buku paket ke seluruh sekolah mengingat kegiatan belajar mengajar sudah berjalan selama lebih dari sebulan.

"Bahkan berdasarkan jadwal minggu depan sudah mulai masuk ke pembahasan buku Tematik 2, dan selanjutnya sudah memasuki ujian tengah semester," katanya.

Menurut dia, belum tersedianya buku paket di sekolah tentu akan berdampak pada terganggunya proses belajar mengajar, meskipun materi pelajaran sebenarnya bisa diunduh secara mandiri oleh siswa dan digandakan oleh pihak sekolah.

Ia mengharapkan, keterlambatan yang berlarut-larut seperti ini bisa menjadi pengalaman bersama agar ke depan bisa diambil sikap tegas oleh pemerintah pusat, baik kepada penyedia maupun distributor agar tidak merugikan siswa.

Kementerian Pendidikan dan kebudayaan menargetkan pada pertengahan Agustus 2014 seluruh buku kurikulum 2013 sudah terdistribusi ke seluruh sekolah.

Namun pada kenyataannya sampai saat ini masih banyak sekolah yang belum menerima buku murah tersebut sehingga harus mengeluarkan biaya lebih untuk penggandaan materi, baik berupa foto kopi maupun print komputer.

Bagi siswa yang orang tuanya mampu, tidak jarang yang membeli buku pendamping dan tematik yang saat ini sudah tersedia di toko dan kios buku, meskipun dengan harga mahal.

"Beberapa hari lalu kami sudah kirimkan surat ke Kemendikbud mengenai kondisi riil di daerah, kami harapkan segera ditindaklajuti dan ke depan kejadian seperti ini tidak terulang," kata dia.

Pewarta: Oleh Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014