Basarnas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengingatkan nelayan dan pengelola jasa pelayaran untuk mewaspadai terjadinya gelombang maksimum yang dapat mencapai dua meter.
Kepala Kantor SAR Bangka Belitung Fazzli melalui pesan singkat yang diterima ANTARA di Sungailiat, Sabtu mengatakan secara umum wilayah peraiaran laut Bangka Belitung berstatus waspada.
"Khusus di perairan utara Bangka dan Selat Karimata, potensi gelombang maksimum dapat mencapai dua meter," ujarnya.
Menurutnya, bagi nelayan maupun jasa pelayaran untuk mewaspadai potensi adanya awan "Cumulonimbus" yang dapat menyebabkan tinggi gelombang bertambah.
"Saya sarankan nelayan untuk melapor ke otoritas pelayaran, baik di Pulau Bangka maupun di Pulau Belitung sebelum melakukan aktivitas penangkapan ikan," katanya.
Bagi kapal penangkapan ikan dengan kapasitas kecil, kata dia, untuk jangan memaksa beraktivitas menangkap ikan jauh dari pinggir pantai.
Fazzli mengingatkan agar kapal penangkapan ikan untuk semua kapasitas harus dilengkapi dengan peralatan keselamatan, seperti jaket pelampung, pelampung penolong.
Peralatan kelengkapan keselamatan lainnya, seperti alat isyarat visual, seperti isyarat asap apung yang digunakan pada siang hari dan pada malam hari dapat menggunakan obor tangan atau obor parasut.
"Usahakan antarnelayan saat melakukan penangkapan untuk saling berdekatan guna mempermudah mendapat pertolongan jika terjadi kendala di laut," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
Kepala Kantor SAR Bangka Belitung Fazzli melalui pesan singkat yang diterima ANTARA di Sungailiat, Sabtu mengatakan secara umum wilayah peraiaran laut Bangka Belitung berstatus waspada.
"Khusus di perairan utara Bangka dan Selat Karimata, potensi gelombang maksimum dapat mencapai dua meter," ujarnya.
Menurutnya, bagi nelayan maupun jasa pelayaran untuk mewaspadai potensi adanya awan "Cumulonimbus" yang dapat menyebabkan tinggi gelombang bertambah.
"Saya sarankan nelayan untuk melapor ke otoritas pelayaran, baik di Pulau Bangka maupun di Pulau Belitung sebelum melakukan aktivitas penangkapan ikan," katanya.
Bagi kapal penangkapan ikan dengan kapasitas kecil, kata dia, untuk jangan memaksa beraktivitas menangkap ikan jauh dari pinggir pantai.
Fazzli mengingatkan agar kapal penangkapan ikan untuk semua kapasitas harus dilengkapi dengan peralatan keselamatan, seperti jaket pelampung, pelampung penolong.
Peralatan kelengkapan keselamatan lainnya, seperti alat isyarat visual, seperti isyarat asap apung yang digunakan pada siang hari dan pada malam hari dapat menggunakan obor tangan atau obor parasut.
"Usahakan antarnelayan saat melakukan penangkapan untuk saling berdekatan guna mempermudah mendapat pertolongan jika terjadi kendala di laut," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020