Pastor Paroki Gereja Santa Maria Mentok, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Paulus Chara Pr mengatakan perayaan tahun baru Imlek 2571 merupakan sebuah momentum untuk saling meneguhkan antarsesama manusia.
"Momentum berkumpul kembali bersama keluarga, sanak saudara dan kerabat menumbuhkan semangat saling meneguhkan yang akan bermanfaat sebagai bekal langkah awal menapaki kehidupan di tahun selanjutnya," kata Paulus Chara di Mentok, Sabtu.
Menurut dia, kebiasaan warga keturunan Tionghoa di Mentok memanfaatkan perayaan tahun baru Imlek untuk berkumpul bersama anggota keluarga dan sanak saudara yang selama ini merantau atau membangun rumah tangga sendiri.
Tahun baru Imlek akan memberi semangat kepada seluruh anggota keluarga berkumpul untuk melihat intensitas kekeluargaan, persaudaraan. Suasana mempererat dan mengikat rasa persaudaraan tersebut yang ingin dibentuk agar bisa saling mengingatkan satu dengan yang lain.
"Perayaan penuh suka cita, kegembiraan dan keakraban terbangun, namun tidak melupakan permohonan kepada Tuhan agar terus memberikan bimbingan untuk menapaki kehidupan selanjutnya," katanya.
Menurut dia, semangat saling meneguhkan yang tergambar dalam setiap perayaan tahun baru Imlek bisa menjadi contoh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia dituntut untuk saling menolong, saling meneguhkan, bekerja sama dan semangat pembaharuan agar bisa mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
"Mari jadikan momentum tahun baru Imlek 2571 ini sebagai awal membangun persaudaraan dengan rasa penuh syukur agar bisa membawa ke hidup yang lebih baik," katanya.
Sebagai ungkapan syukur atas kesehatan dan keselamatan, pada Sabtu (25/1) Gereja Katolik Santa Maria Mentok menggelar misa perayaan tahun baru Imlek 2571 yang diikuti sekitar 300 umat.
Suasana gereja cukup meriah dihiasi sejumlah lampion merah khas Imlek dan selama misa berlangsung, anak-anak SD dan SMP Santa Maria Mentok menyanyikan lagu pujian bergaya Tionghoa dan beberapa lagu berbahasa Mandarin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Momentum berkumpul kembali bersama keluarga, sanak saudara dan kerabat menumbuhkan semangat saling meneguhkan yang akan bermanfaat sebagai bekal langkah awal menapaki kehidupan di tahun selanjutnya," kata Paulus Chara di Mentok, Sabtu.
Menurut dia, kebiasaan warga keturunan Tionghoa di Mentok memanfaatkan perayaan tahun baru Imlek untuk berkumpul bersama anggota keluarga dan sanak saudara yang selama ini merantau atau membangun rumah tangga sendiri.
Tahun baru Imlek akan memberi semangat kepada seluruh anggota keluarga berkumpul untuk melihat intensitas kekeluargaan, persaudaraan. Suasana mempererat dan mengikat rasa persaudaraan tersebut yang ingin dibentuk agar bisa saling mengingatkan satu dengan yang lain.
"Perayaan penuh suka cita, kegembiraan dan keakraban terbangun, namun tidak melupakan permohonan kepada Tuhan agar terus memberikan bimbingan untuk menapaki kehidupan selanjutnya," katanya.
Menurut dia, semangat saling meneguhkan yang tergambar dalam setiap perayaan tahun baru Imlek bisa menjadi contoh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia dituntut untuk saling menolong, saling meneguhkan, bekerja sama dan semangat pembaharuan agar bisa mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
"Mari jadikan momentum tahun baru Imlek 2571 ini sebagai awal membangun persaudaraan dengan rasa penuh syukur agar bisa membawa ke hidup yang lebih baik," katanya.
Sebagai ungkapan syukur atas kesehatan dan keselamatan, pada Sabtu (25/1) Gereja Katolik Santa Maria Mentok menggelar misa perayaan tahun baru Imlek 2571 yang diikuti sekitar 300 umat.
Suasana gereja cukup meriah dihiasi sejumlah lampion merah khas Imlek dan selama misa berlangsung, anak-anak SD dan SMP Santa Maria Mentok menyanyikan lagu pujian bergaya Tionghoa dan beberapa lagu berbahasa Mandarin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020