Basarnas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ingin meningkatkan koordinasi dengan semua "stokeholder" guna mengantisipasi terjadinya ancaman bencana alam.
"Koordinasi perlu kami tingkatkan karena dalam meningkatkan Kesiapsiagaan SAR dalam bencana harus dilakukan terpadu," kata Kepala Kantor SAR Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung, Fazzli melalui pesan singkat yang diterima ANTARA, Sabtu.
Dia mengatakan, koordinasi dilakukan disemua otoritas baik pemerintah daerah tingkat provinsi, kota maupun kabupaten, TNI, Polri, BPBD dan Masyarakat.
"Saya ingatkan dalam hal kesiapsiagaan SAR dalam pencegahan bencana alam lebih ditekankan pada peran aktif masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan dan kesadaran masyarakat untuk berperilaku safety dalam setiap aktivitasnya" ujarnya.
Menurutnya, meskipun wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung relatif lebih aman untuk ancaman bencana alam yang besar, namun masyarakat harus tetap mewaspadainya.
"Potensi terbesar untuk di wilayah daerah Bangka Belitung pada umumnya banjir, puting beliung dan tanah longsor, sedangkan ancaman yang terjadi di perairan berupa gelombang pasang yang biasanya disertai angin kencang," jelasnya.
Fazzli minta seluruh pemerintah desa dan masyarakat untuk segera melapor melalui call centre Basarnas 115 dan Basarnas Bangka Belitung dengan nomor telepon 0717 4261 338 0717 9100 389 atau lembaga berwenang lainnya jika terjadi bencana di wilayahnya agar segera mendapatkan pertolongan.
Sedangkan data terakhir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka, terdapat 38 titik banjir yang tersebar di delapan kecamatan dengan intensitas banjir yang berbeda.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Koordinasi perlu kami tingkatkan karena dalam meningkatkan Kesiapsiagaan SAR dalam bencana harus dilakukan terpadu," kata Kepala Kantor SAR Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung, Fazzli melalui pesan singkat yang diterima ANTARA, Sabtu.
Dia mengatakan, koordinasi dilakukan disemua otoritas baik pemerintah daerah tingkat provinsi, kota maupun kabupaten, TNI, Polri, BPBD dan Masyarakat.
"Saya ingatkan dalam hal kesiapsiagaan SAR dalam pencegahan bencana alam lebih ditekankan pada peran aktif masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan dan kesadaran masyarakat untuk berperilaku safety dalam setiap aktivitasnya" ujarnya.
Menurutnya, meskipun wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung relatif lebih aman untuk ancaman bencana alam yang besar, namun masyarakat harus tetap mewaspadainya.
"Potensi terbesar untuk di wilayah daerah Bangka Belitung pada umumnya banjir, puting beliung dan tanah longsor, sedangkan ancaman yang terjadi di perairan berupa gelombang pasang yang biasanya disertai angin kencang," jelasnya.
Fazzli minta seluruh pemerintah desa dan masyarakat untuk segera melapor melalui call centre Basarnas 115 dan Basarnas Bangka Belitung dengan nomor telepon 0717 4261 338 0717 9100 389 atau lembaga berwenang lainnya jika terjadi bencana di wilayahnya agar segera mendapatkan pertolongan.
Sedangkan data terakhir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka, terdapat 38 titik banjir yang tersebar di delapan kecamatan dengan intensitas banjir yang berbeda.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020