Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melatih petani kelapa sawit untuk membentuk koperasi guna meningkatkan kemampuan berbisnis dan melakukan ekspor hasil usaha perkebunan mereka.

"Saat ini kami melatih 30 petani sawit Desa Tempilang agar bisa membangun koperasi secara mandiri," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kepulauan Babel, Elfiyena saat membuka pelatihan kewirausahaan bidang keterampilan usaha produktif di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan pelatihan ini sangat penting, agar petani mampu melakukan ekspor, pengurusan bea cukai, balai karantina dan bagaimana menjalankan usaha koperasi dengan baik.

"Petani harus berkoperasi, karena di koperasi, para petani bisa membangun bisnis koperasi dan melakukan ekspor," ujarnya.

Menurut dia dalam koperasi, keuntungan dari usaha akan dibagikan kepada anggota. Semakin maju usaha koperasi, maka semakin besar pula manfaat yang dirasakan anggota.

"Koperasilah yang akan menjaga setiap anggota agar mendapatkan keuntungan yang sama," katanya.

Elfiyena menambahkan, pelatihan ini diperuntukkan untuk petani sawit agar mereka bisa mengelola lidi sawit menjadi sesuatu yang bernilai tambah.

"Lidi sawit itu diolah dan bisa di ekspor ke timur tengah. Petani harus dilatih agar terampil dalam mengelola lidi berkualitas ekspor," ujarnya.

Para petani yang mendapat pelatihan ini akan didorong untuk membentuk koperasi dan menjadi anggota koperasi. Melalui koperasi, para petani bisa membangun bisnis dan menjadi pengekspor lidi sawit.

"Koperasi yang telah berbisnis dan menjadi eksportir akan memberikan manfaat bagi anggotanya, karena semakin maju bisnis dan usaha koperasi, maka kesejahteraan anggotapun diharapkan semakin meningkat," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020