Tim persiapan pembentukan sekolah perempuan Sekuntum Melati mematangkan struktur kepengurusan sekolah. Ada satu kepala sekolah beserta struktur jajarannya untuk setiap daerah percontohan pelaksaanan sekolah. Sementara ini, ada dua desa percontohan, yakni, Desa Rukam, Kabupaten Bangka dan Jelutung Dua, Kabupaten Bangka Selatan.
Yanuar SE, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Kepulauan Bangka Belitung menjelaskan, rapat kali ini untuk menyelesaikan pembentukan struktur kepengurusan. Sekolah ini membentuk kepengurusannya mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, hingga instrukturnya.
"Kita diberikan waktu sampai bulan April. Ada waktu sekitar enam minggu, 12 kali pertemuan untuk pembelajaran sekolah ini," katanya saat membuka Rapat Lanjutan Persiapan Pembentukan Sekolah Perempuan, di Ruang Tanjung Pesona, Kantor Gubernur Babel, Senin (10/2).
Lebih jauh ia mengatakan bahwa ini sesuai arahan Gubernur Erzaldi Rosman sebelum Ramadan siswa sekolah perempuan sudah bisa melakukan wisuda. Targetnya, setiap sekolah menampung siswi perempuan sebanyak seratus orang. Kepala sekolah akan mengawasi perkembangan sekolah tersebut. Siswi kebanyakan berasal dari kalangan ibu rumah tangga. Oleh karena itu, sistem pengajaran dibuat santai.
"Sistem ketika memberikan materi jangan terlalu serius, sebab siswinya ibu-ibu. Instruktur harus bisa membuat ibu-ibu ini agar rajin ikut pertemuan, selanjutnya berdampak membangkitkan ekonomi keluarga," saran Yanuar.
Hal senada disampaikan Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dra. Susanti, MAP. Ia menambahkan, direncanakan ada sekitar 40 modul pembelajaran sekolah perempuan tersebut. OPD terkait bisa menyampaikan materi sesuai dengan bidangnya.
"Sekolah ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. Jika siswa angkatan pertama sudah diwisuda, kemudian bisa membantu sekolah untuk angkatan kedua," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
Yanuar SE, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Kepulauan Bangka Belitung menjelaskan, rapat kali ini untuk menyelesaikan pembentukan struktur kepengurusan. Sekolah ini membentuk kepengurusannya mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, hingga instrukturnya.
"Kita diberikan waktu sampai bulan April. Ada waktu sekitar enam minggu, 12 kali pertemuan untuk pembelajaran sekolah ini," katanya saat membuka Rapat Lanjutan Persiapan Pembentukan Sekolah Perempuan, di Ruang Tanjung Pesona, Kantor Gubernur Babel, Senin (10/2).
Lebih jauh ia mengatakan bahwa ini sesuai arahan Gubernur Erzaldi Rosman sebelum Ramadan siswa sekolah perempuan sudah bisa melakukan wisuda. Targetnya, setiap sekolah menampung siswi perempuan sebanyak seratus orang. Kepala sekolah akan mengawasi perkembangan sekolah tersebut. Siswi kebanyakan berasal dari kalangan ibu rumah tangga. Oleh karena itu, sistem pengajaran dibuat santai.
"Sistem ketika memberikan materi jangan terlalu serius, sebab siswinya ibu-ibu. Instruktur harus bisa membuat ibu-ibu ini agar rajin ikut pertemuan, selanjutnya berdampak membangkitkan ekonomi keluarga," saran Yanuar.
Hal senada disampaikan Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dra. Susanti, MAP. Ia menambahkan, direncanakan ada sekitar 40 modul pembelajaran sekolah perempuan tersebut. OPD terkait bisa menyampaikan materi sesuai dengan bidangnya.
"Sekolah ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. Jika siswa angkatan pertama sudah diwisuda, kemudian bisa membantu sekolah untuk angkatan kedua," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020