Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Kelas II B Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memberdayakan warga binaan pemasyarakatan "Anak Hilang" guna membantu pemenuhan hidupnya.

Kepala Lapas Kelas II B Sungailiat, M. Akhyar di Sungailiat, Kamis, mengatakan, "Anak Hilang" dimaksudkan adalah adanya warga binaan yang jauh dari luar pulau Bangka atau tidak pernah mendapat kunjungan dari keluarga atau teman dekatnya.

"Kita berdayakan mereka ini seperti bekerja di lingkungan Lapas, sehingga mendapatkan upah yang dapat dipergunakan untuk membeli sabun, sikat gigi atau keperluannya selama di dalam Lapas," jelasnya.

Dia mengemukakan, ada terdapat belasan "Anak Hilang" yang menjalani masa tahanan di Lapas Sungailiat yang berasal dari berbagai daerah, yang bersangkutan tidak pernah dikunjungi keluarganya.

"Kasihan dengan mereka yang tidak pernah mendapat kunjungan keluarga seperti layaknya warga binaan lainnya, kita layani "Anak Hilang" dan kita berdayakan mereka," sebutnya.

Menurutnya, pihaknya terus mengembangkan keterampilan seluruh warga binaan sesuai dengan kemampuannya seperti, perbengkelan, pembuatan batako dan lainnya.

"Hanya saja, hasil jasa produksinya seperti batako masih dijual di lingkungan pegawai Lapas, termasuk perbengkelan karena masyarakat belum mengetahui bahkan menganggap sulit untuk masuk," jelasnya.
 

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020