Toboali (Antara Babel) - Solidaritas Kemanusian dan Anti Kekerasan (Simak) Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung meminta aparat penegak hukum di daerah itu benar-benar menegakkan hukum demi rasa keadilan masyarakat.

"Maraknya aksi kenakalan remaja saat ini antara lain karena hukuman terhadap para pelaku tindak kriminal tidak seimbang dengan pelanggaran yang telah dilakukan," kata Ketua Simak, Ridho Anugrah saat menggelar jumpa pers di Toboali, Senin.

Menurut dia, para pelaku tindak kriminal seharusnya dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku, sehingga bisa menimbulkan efek jera.

"Walaupun pelaku itu masih anak-anak, namun harus diberikan sanksi tegas. Pihak Kepolisian kami nilai sudah maksimal dalam menegakkan aturan hukum, namun putusan di pengadilan yang dijatuhkan tidak seimbang dengan kejahatan yang dilakukan oleh pelaku," kata dia.

Pada kesempatan itu Simak juga menyampaikan keprihatinnya terhadap kejadian yang menimpa Neri Andini (17) warga Teladan Toboali yang menjadi korban pelemparan batu oleh orang tak dikenal pada Sabtu (20/9) sekitar pukul 21.30 WIB, yang mengakibatkan korban mengalami luka di bagian kepala hingga harus dioperasi.

"Saat ini korban terbaring lemah di rumah sakit dan untuk membantu korban kami sudah berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp9 juta yang berasal dari sumbangan warga karena korban merupakan anak dari keluarga yang kurang mampu," kata Ridho.

Pihaknya berharap agar kasus pelemparan batu tersebut dapat segera terungkap dan pelaku dapat dijerat dengan hukum yang berlaku.

"Selain itu juga kami mengharapkan perhatian dari berbagai elemen masyarakat untuk mengatasi masalah kenakalan remaja yang terjadi akhir-akhir ini sehingga tidak ada lagi korban yang lain," ujarnya.

Pewarta: Oleh Parjo

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014