Perwakilan Dewan Pimpinan MUI Pusat, Abdullah Jaidi pun mengucapkan terima kasih atas jamuan dan pelayanan yang diberikan Provinsi Kep. Bangka Belitung telah menjadi tuan rumah KUII ke-VII.
Hal ini disampaikan pada saat Jamuan Makan Malam di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Jumat (28/02/20) malam. Menurutnya, pelaksanaan KUII ke-VII tahun 2020 di Kep. Babel mengesankan.
Dalam jamuan makan malam tersebut juga diceritakan bahwa seluruh bagian Kep. Bangka Belitung, sangat terjaga kerukunan dan kedamaiannya.
Hal ini juga yang tentunya menjadi salah satu faktor pendukung lancarnya pelaksanaan KUII ke-VII tahun 2020.
Baca juga: Gubernur Babel yakin KUII semakin menguatkan umat Islam
Melalui semboyan "Tong Ngin Fan Ngin Jit Jong" yang dipopulerkan oleh Mantan Gubernur Kep. Bangka Belitung, Hudarni Rani, menunjukkan bahwa masyarakat Kep. Babel yang terdiri dari multi etnis dapat tetap menjaga kestabilan dalam hal kerukunan dan kedamaian.
Semboyan yang berarti "Cina, Melayu sama saja" ini menyatakan betapa harmonisnya kehidupan suku Melayu dan Cina yang berdampingan, tanpa sekat, dan batas. Semboyan ini menjadi kearifan lokal dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Baca juga: MUI deklarasikan sembilan hasil KUII ke-VII Babel
Baca juga: Kongres Umat Islam Indonesia desak Presiden Jokowi bubarkan BPIP
“Kami disini tinggi toleransinya. Tidak ada konflik sedikitpun,” ungkap Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil dalam sambutannya saat jamuan makan malam bersama Wakil Gubernur Abdul Fatah yang menyambut para tamu undangan Kongres Ulama Islam Indonesia ke-VII, di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Jumat (28/02).
Abdullah Jaidi juga berharap acara KUII yang sebenarnya merupakan kegiatan taaruf ini tetap terjaga hubungannya. “Terima kasih kepada Pemprov. Kep. Bangka Belitung yang telah menjadi tuan rumah KUII ke-VII. Acara ini sebenarnya merupakan acara taaruf, antara umara (pemimpin) dan ulama. Semoga hubungan ini senantiasa tetap terjaga selamanya,” ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
Hal ini disampaikan pada saat Jamuan Makan Malam di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Jumat (28/02/20) malam. Menurutnya, pelaksanaan KUII ke-VII tahun 2020 di Kep. Babel mengesankan.
Dalam jamuan makan malam tersebut juga diceritakan bahwa seluruh bagian Kep. Bangka Belitung, sangat terjaga kerukunan dan kedamaiannya.
Hal ini juga yang tentunya menjadi salah satu faktor pendukung lancarnya pelaksanaan KUII ke-VII tahun 2020.
Baca juga: Gubernur Babel yakin KUII semakin menguatkan umat Islam
Melalui semboyan "Tong Ngin Fan Ngin Jit Jong" yang dipopulerkan oleh Mantan Gubernur Kep. Bangka Belitung, Hudarni Rani, menunjukkan bahwa masyarakat Kep. Babel yang terdiri dari multi etnis dapat tetap menjaga kestabilan dalam hal kerukunan dan kedamaian.
Semboyan yang berarti "Cina, Melayu sama saja" ini menyatakan betapa harmonisnya kehidupan suku Melayu dan Cina yang berdampingan, tanpa sekat, dan batas. Semboyan ini menjadi kearifan lokal dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Baca juga: MUI deklarasikan sembilan hasil KUII ke-VII Babel
Baca juga: Kongres Umat Islam Indonesia desak Presiden Jokowi bubarkan BPIP
“Kami disini tinggi toleransinya. Tidak ada konflik sedikitpun,” ungkap Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil dalam sambutannya saat jamuan makan malam bersama Wakil Gubernur Abdul Fatah yang menyambut para tamu undangan Kongres Ulama Islam Indonesia ke-VII, di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Jumat (28/02).
Abdullah Jaidi juga berharap acara KUII yang sebenarnya merupakan kegiatan taaruf ini tetap terjaga hubungannya. “Terima kasih kepada Pemprov. Kep. Bangka Belitung yang telah menjadi tuan rumah KUII ke-VII. Acara ini sebenarnya merupakan acara taaruf, antara umara (pemimpin) dan ulama. Semoga hubungan ini senantiasa tetap terjaga selamanya,” ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020