Kelompok Ternak Tunas Baru, Sungai Selan, mendapatkan bantuan sapi tambahan sebanyak 1.500 ekor melalui melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program ini tanpa agunan dan hanya menggunakan KTP, dengan bunga 6% pertahun. Dana KUR yang diterima per orang pun hingga Rp50 juta.

Hal ini disampaikan Kepala Balitbang Pertanian Fajri Jupri, saat rangkaian kunjungan Komisi IV DPR RI ke Kampung Integrasi Sawit, Selasa.

Fajri Jupri juga menyampaikan bahwa, program KUR yang tersedia sebesar Rp50 triliun dengan alokasi satu provinsi satu triliun yang dapat dimanfaatkan oleh daerah. Maka dari itu, Fajri mendorong masyarakat peternak untuk memanfaatkan KUR tersebut.

“Jangan khawatir, ini ada asuransinya. Preminya sebesar 40 ribu ditanggung oleh provinsi, 150 ribu dari kementerian pertanian. Jadi, kalau sapinya mati akan diganti sebesar Rp10 juta. Jadi ga ada ruginya,” ungkap Fajri.

Dengan luas tanah 3.000 hektare di kampung integrasi sawit, disampaikan selaku Ketua Kelompok Ternak Tunas Baru, Nur Rohim, rata-rata satu hektare hanya ada satu ekor sapi.

Mendengar penjelasan itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedy Mulyadi menyarankan satu hektare sebaiknya minimal dua ekor sapi. Maka dari itu, Dedy Mulyadi turut mendukung masyarakat peternak memanfaatkan program KUR, agar program integrasi sawit-sapi lebih optimal.

Bagi Kelompok Ternak Tunas Baru, program integrasi sapi sawit ini merupakan program yang sangat bagus. Beberapa manfaat yang didapat salah satunya adalah dapat menggunakan pelepah sawit sebagai pakan, sehingga dapat dimanfaat dengan baik dan kebun menjadi lebih bersih.

“Selain kebun menjadi bersih dari pelepah sawit, kotoran sapi sangat bagus bagi pertumbuhan Tandan Buah Segar (TBS),” ungkap Nur Rohim.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020