Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mempercepat lima Program Kerja Utama (Quick Wins) BKKBN Tahun 2020, sebagai langkah awal dalam periode pembangunan nasional 2020-2024.

"Melalui lima program kerja utama ini kita harap dapat mendukung dan menyukseskan periode pembangunan nasional 2020-2024," kata Plt Kepala BKKBN Babel, Fazar Supriadi di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan, lima program kerja utama BKKBN tersebut yakni, pertama, penguatan rantai pasok alat dan obat kontrasepsi yang bekerjasama dengan LKPP menetapkan perencanaan pengadaan kontrasepsi melalui E-Katalog sektoral.

Selain itu juga melalui perbaikan dan pembenahan "supply chain" rantai pasok yang meliputi, pemenuhan jenis/produk alokon sesuai dengan kebutuhan PUS, merencanakan kebutuhan didasarkan atas selera dan mekanisme pasar melalui kombinasi perencanaan "bottom up dan top down".

Kedua, penguatan sistem pelaporan, pencatatan dan data, untuk mendapatkan data yang berkualitas dan real time diperlukan suatu sistem pelaporan yang dapat digunakan untuk mendukung Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), salah satu strateginya dengan Pemutakhiran Basis Data Keluarga Indonesia (PBDKI). 

Ketiga, restrukturisasi kelembagaan dan penyederhanaan jabatan struktural sampai level dua, sesuai dengan arahan Presiden, BKKBN akan segera merampungkan penyederhanaan birokrasi sampai pada level 2.

"Lebih kurang 800 jabatan Eselon III  dan  IV  telah  ditransformasi ke  jabatan fungsional, ditargetkan sebelum April 2020 sudah dapat dilakukan proses impassing," ujarnya.

Keempat, membangun zona integritas, BKKBN  tahun  2020  menargetkan seluruh satuan kerja/komponen esselon II pusat dan provinsi sudah menerapkan ZI- WBK dan WBBM. 

"Capaian di tahun 2019 adalah untuk pertama kali BKKBN mendapatkan penghargaan ZI-WBK untuk dua Satker yaitu, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur dan Bangka Belitung," ujarnya.
 
Kelima, re-branding program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), dimana kebutuhan re-branding didasarkan pada "formative research" bersama dengan lembaga profesional dan akademisi. 

"BKKBN diharuskan dapat mengakomodasi pasar dan selera "millenial". Hasilnya di awal tahun 2020 BKKBN sudah akan menggunakan "Logo, Tagline dan Jingle" baru, yaitu "berencana itu keren"," ujarnya.

Selain itu, di tahun 2020 ini, BKKBN merubah program KKBPK menjadi BanggaKencana. Istilah BanggaKencana ini digunakan untuk memudahkan penyebutan program, yang secara nomenklatur resmi adalah Program Kependudukan, Keluarga Berencana  dan  Pembangunan Keluarga (KKBPK),  yang  seringkali  agak  sulit untuk diucapkan. 

"Semoga istilah BanggaKencana ini dapat membawa angin segar bagi seluruh pengelola program dan khususnya dapat lebih memasyarakatkan program dan kegiatan yang diampu oleh BKKBN," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020