Menindaklanjuti audiensi nelayan Kota Kapur dengan Gubernur Erzaldi Rosman beberapa waktu lalu, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Babel melakukan pembinaan langsung ke Desa Kota Kapur, Senin (02/03/2020).
Pembinaan dilakukan DKP bersama dengan beberapa pihak terkait seperti Dinas Koperasi dan UMKM Babel, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Kep. Babel, Bank BRI dan Universitas Bangka Belitung (UBB).
Di hadapan masyarakat nelayan Kota Kapur, Sekretaris DKP Babel, Arief Febrianto mengingatkan kepada nelayan agar tidak hanya mengandalkan pemda. "Masyarakat harus mandiri dan kreatif menggali ciri keunikan dan potensi desa, dibantu pak kepala desanya untuk sama-sama inisiatif mencari sumber-sumber potensi ekonomi di Kota Kapur. Manfaatkan program CSR, pinjaman KUR dari Bank BUMN, dan program KKN dari UBB," ungkapnya.
Lebih jauh ia menerangkan sudah saatnya desa punya inovasi, "Kami lihat di Kota Kapur sudah ada bumdesnya dan saya dengar banyak ikan Delek (red: Gabus) di sini. Ikan Delek ini punya nilai ekonomis tinggi kalau diolah jadi albumin, dijual ada harganya, intinya masyarakat dan pihak desa harus sering- sering berkoordinasi, bergaul, membuka wawasan untuk mencari potensi-potensi ekonomi lainnya," ungkapnya.
Pemprov melalui berbagai dinas terkait tidak hanya akan memberikan bantuan berupa fasilitas saja tetapi juga pelatihan.
"Selain bantuan, juga akan diberikan pelatihan untuk meningkatkan wawasan dan memberdayakan secara ekonomi, nanti DKP akan melakukan pendampingan dalam hal budidaya dan pengolahan ikan Delek tadi," ungkap Arief Febrianto.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Babel, Elfiyena mendorong masyarakat Kota Kapur untuk segera membentuk koperasi, "Kumpulkan minimal dua puluh orang, kita bentuk koperasi. Karena, banyak keuntungan bergabung di koperasi," ungkapnya. Di samping mendorong pembentukan koperasi, pihaknya juga siap mendatangkan buyers untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat Kota Kapur.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
Pembinaan dilakukan DKP bersama dengan beberapa pihak terkait seperti Dinas Koperasi dan UMKM Babel, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Kep. Babel, Bank BRI dan Universitas Bangka Belitung (UBB).
Di hadapan masyarakat nelayan Kota Kapur, Sekretaris DKP Babel, Arief Febrianto mengingatkan kepada nelayan agar tidak hanya mengandalkan pemda. "Masyarakat harus mandiri dan kreatif menggali ciri keunikan dan potensi desa, dibantu pak kepala desanya untuk sama-sama inisiatif mencari sumber-sumber potensi ekonomi di Kota Kapur. Manfaatkan program CSR, pinjaman KUR dari Bank BUMN, dan program KKN dari UBB," ungkapnya.
Lebih jauh ia menerangkan sudah saatnya desa punya inovasi, "Kami lihat di Kota Kapur sudah ada bumdesnya dan saya dengar banyak ikan Delek (red: Gabus) di sini. Ikan Delek ini punya nilai ekonomis tinggi kalau diolah jadi albumin, dijual ada harganya, intinya masyarakat dan pihak desa harus sering- sering berkoordinasi, bergaul, membuka wawasan untuk mencari potensi-potensi ekonomi lainnya," ungkapnya.
Pemprov melalui berbagai dinas terkait tidak hanya akan memberikan bantuan berupa fasilitas saja tetapi juga pelatihan.
"Selain bantuan, juga akan diberikan pelatihan untuk meningkatkan wawasan dan memberdayakan secara ekonomi, nanti DKP akan melakukan pendampingan dalam hal budidaya dan pengolahan ikan Delek tadi," ungkap Arief Febrianto.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Babel, Elfiyena mendorong masyarakat Kota Kapur untuk segera membentuk koperasi, "Kumpulkan minimal dua puluh orang, kita bentuk koperasi. Karena, banyak keuntungan bergabung di koperasi," ungkapnya. Di samping mendorong pembentukan koperasi, pihaknya juga siap mendatangkan buyers untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat Kota Kapur.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020