Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 2020 menargetkan menanam 1,2 juta pohon manggrove dan jambu mete guna menghijaukan kembali lahan kritis bekas penambangan bijih timah ilegal di daerah itu.

"Kita sudah meluncurkan gerakan penanaman 1,2 juta mangrove dan jambu mete untuk menimalisir kerusakan lingkungan dan bencana alam di Pulau Bangka dan Belitung," kata Marwan, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Babel di Pangkalpinang, Minggu.

Ia mengatakan penanaman manggrove akan mencapai 613.500 pohon pada areal 185,9 ha dan jambu mete 589.200 batang pada lahan 723 hektare.

"Kita memilih jambu mete dan manggrove karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di kawasan lahan kritis tersebut," ujarnya

Menurut dia, dalam optimalisasi gerakan penanaman manggrove dan jambu mete ini, Dinas Kehutanan masih terkendala anggaran. Oleh karena itu, pihaknya sudah mengajukan proposal penambahan anggaran ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mendukung gerakan ini.

"Kita sudah menyampaikan hal ini kepada Komisi IV DPR RI untuk mendorong agar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dapat mengabulkan proposal penambahan anggaran gerakan penanaman manggrov dan jambu mete ini," katanya tanpa menyebutkan berapa dana untuk mengoptimalkan gerakan penghijauan lahan kritis tersebut.

Gerakan Penanaman mangrove dan jambu mete di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diinisiasi untuk mendahului peringatan Hari Mangrove Sedunia 2020 agar dapat menjadi momentum mengembangkan semangat para pihak untuk menjaga lingkungan serta memberikan nilai tambah ekonomi kepada masyarakat secara berkelanjutan.

"Penanaman pohon ini dilakukan oleh kelompok tani, kelompok usaha perhutanan sosial yang dikoordinir dan didampingi KPHP/L, sehingga gerakan ini dapat berjalan dengan baik," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020