Sekitar 100 pelajar SMP Kartini Batam, Provinsi Kepulauan Riau melaksanakan kunjungan wisata sekaligus belajar sejarah kebangsaan di Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Rombongan pelajar SMP Kartini saat tiba di Mentok disambut langsung Ketua DPRD Kabupaten Bangka Barat, Badri Samsu dan sejumlah anggota legislatif di kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Bangka Barat.
"Kami berharap para siswa mendapatkan ilmu dan pemahaman sejarah kebangsaan, terutama terkait berbagai sejarah di Mentok sekaligus ikut memromosikan Bangka Barat," kata Ketua DPRD Kabupaten Bangka Barat, Badri Samsu di Mentok, Senin.
Kepala Sekolah SMP Kartini Batam, Syahruddin mengatakan kunjungan ke Mentok merupakan salah satu dari rangkaian agenda berwisata ke Pulau Bangka selama empat hari.
Rombongan berjumlah 105 orang, terdiri dari siswa, para orang tua siswa, guru dan pengurus sekolah.
"Khusus hari ini kami mengunjungi Mentok, tadi sudah bersilaturahim dengan para anggota DPRD, kemudian dilanjutkan ke Museum Timah Indonensia dan Pesanggrahan Menumbing," katanya.
Saat berkunjung ke Pesanggrahan Menumbing, rombongan diberikan kesempatan untuk berfoto dengan latar belakang pemandangan khas puncak bukit dengan latar belakang Kota Mentok tampak atas.
Selanjutnya rombongan dikumpulkan di aula dalam bangunan pesanggrahan untuk mendapatkan bekal ilmu sejarah, terkait nilai sejarah bangunan kastil peninggalan kolonial Belanda tersebut.
Dalam uraiannya, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, Bambang Haryo Suseno menjelaskan peran penting Mentok di masa Kemerdekaan RI.
Di Mentok, pada 1948--1949 menjadi lokasi pengasingan sejumlah tokoh Kemerdekaan RI, antara lain Soekarno, M. Hatta, Agus Salim, AG Pringgodigdo, Mohammad Roem, Ali Sastroamidjojo, Mr Asa'at, Komodor Soerjadi Soerja Darma.
Para pejuanmgan Kemerdekaan Republik tersebut diasingkan di dua lokasi, yaitu di Pesanggrahan Menumbing dan Pesanggrahan Mentok.
"Kami berharap para siswa SMP Kartini Batam semakin tertarik belajar sejarah sehingga mampu menjadi generasi muda yang berkarakter dan semakin mencintai NKRI," kata Bambang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
Rombongan pelajar SMP Kartini saat tiba di Mentok disambut langsung Ketua DPRD Kabupaten Bangka Barat, Badri Samsu dan sejumlah anggota legislatif di kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Bangka Barat.
"Kami berharap para siswa mendapatkan ilmu dan pemahaman sejarah kebangsaan, terutama terkait berbagai sejarah di Mentok sekaligus ikut memromosikan Bangka Barat," kata Ketua DPRD Kabupaten Bangka Barat, Badri Samsu di Mentok, Senin.
Kepala Sekolah SMP Kartini Batam, Syahruddin mengatakan kunjungan ke Mentok merupakan salah satu dari rangkaian agenda berwisata ke Pulau Bangka selama empat hari.
Rombongan berjumlah 105 orang, terdiri dari siswa, para orang tua siswa, guru dan pengurus sekolah.
"Khusus hari ini kami mengunjungi Mentok, tadi sudah bersilaturahim dengan para anggota DPRD, kemudian dilanjutkan ke Museum Timah Indonensia dan Pesanggrahan Menumbing," katanya.
Saat berkunjung ke Pesanggrahan Menumbing, rombongan diberikan kesempatan untuk berfoto dengan latar belakang pemandangan khas puncak bukit dengan latar belakang Kota Mentok tampak atas.
Selanjutnya rombongan dikumpulkan di aula dalam bangunan pesanggrahan untuk mendapatkan bekal ilmu sejarah, terkait nilai sejarah bangunan kastil peninggalan kolonial Belanda tersebut.
Dalam uraiannya, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, Bambang Haryo Suseno menjelaskan peran penting Mentok di masa Kemerdekaan RI.
Di Mentok, pada 1948--1949 menjadi lokasi pengasingan sejumlah tokoh Kemerdekaan RI, antara lain Soekarno, M. Hatta, Agus Salim, AG Pringgodigdo, Mohammad Roem, Ali Sastroamidjojo, Mr Asa'at, Komodor Soerjadi Soerja Darma.
Para pejuanmgan Kemerdekaan Republik tersebut diasingkan di dua lokasi, yaitu di Pesanggrahan Menumbing dan Pesanggrahan Mentok.
"Kami berharap para siswa SMP Kartini Batam semakin tertarik belajar sejarah sehingga mampu menjadi generasi muda yang berkarakter dan semakin mencintai NKRI," kata Bambang.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020