Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Abdul Fatah mengapresiasi atas respon cepat anggota DPRD berkaitan upaya pencegahan Covid-19 ini.
Hal ini diungkapkan Wagub Abdul Fatah dalam Rapat Internal Banggar DPRD Babel bersama TAPD Babel yang membahas Anggaran Mendahului Perubahan APBD 2020 terkait Antisipasi Virus Corona, di Ruang Rapat Banggar DPRD Babel, pada Rabu (18/3/20).
"Kita berkejaran dengan waktu dari kemarin memformulasi kesiapan, apalagi arus datang dan pergi di Babel cukup tinggi. Di bandara diperkirakan ada sekitar 5.000 orang perhari, pelabuhan 150-200 orang perhari, Pelabuhan Tanjung Kalian 300 orang," ungkapnya.
Pemerintah beri layanan kesehatan melalui deteksi dini, masyarakat juga diminta berpartisipasi untuk proaktif menjalankan protokol penanganan COVID-19 di Babel, untuk itulah hal ini butuh dukungan anggaran.
Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Naziarto menegaskan bahwa dalam anggaran terkait antisipasi COVID-19 ini akan dikeluarkan dengan prinsip 6T, yakni Tepat Sasaran, Tepat Guna, Tepat Waktu, Tertib Administrasi, Tertib Hukum, dan Transparansi.
Anggaran untuk antisipasi COVID-19 di Babel ini menurutnya dianggarkan untuk dua bulan, dari 29 Maret hingga 29 Mei, dengan mengalihkan Dana Insentif Daerah (DID).
"Untuk item pembiayaan, kita sudah bentuk gugus tugas, dan pembiayaan meliputi operasional sekretariat gugus tugas, pembelian disinfektan dan Alat Pelindung Diri (APD), serta renovasi ruang isolasi RSUD Soekarno, Air Anyir," ungkapnya.
Kepala Bakuda Babel, Ferry Afriyanto menjelaskan bahwa, rincian belanja akan diuraikan oleh Dinas Kesehatan Babel melalui mendahului APBD Perubahan, yakni untuk belanja disinfektan, alat kerja penyemprot, jasa pelayanan kesehatan, dan belanja perjalanan dinas.
Dijelaskannya ada tiga alokasi anggaran yaitu dana tak terduga, DID, dan DAK bidang kesehatan. Namun, untuk tahap pertama akan digunakan DID.
"Untuk teknisnya kami akan geser kegiatan yang ditetapkan di DID, terutama di kesehatan. Apabila misalkan pada bulan Mei diperpanjang kita akan gunakan DAK kesehatan, dan dua bulan ini kami akan lakukan koordinasi dengan Dinkes Babel dan kemenkes untuk penggunaan dana DAK ini," ungkapnya.
Dalam rapat ini, Wakil Ketua DPRD Babel, Amri Cahyadi mengusulkan agar juga dialokasikan anggaran untuk insentif dokter dan tenaga medis lapangan seperti perawat, karena menurutnya mereka juga garda terdepan di lapangan yang terjun langsung menangani pasien suspect Covid-19 ini.
Hal senada juga dinyatakan oleh Herman suhadi, dari PDIP, dirinya sepakat agar turut dianggarkan insentif untuk perawat dan dokter, serta pengadaan masker, karena saat ini kesediaan masker masih kurang, dan dirinya menekankan untuk terus menyosialisasikan ke masyarakat agar tetap tenang tidak panik namun tetap waspada.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
Hal ini diungkapkan Wagub Abdul Fatah dalam Rapat Internal Banggar DPRD Babel bersama TAPD Babel yang membahas Anggaran Mendahului Perubahan APBD 2020 terkait Antisipasi Virus Corona, di Ruang Rapat Banggar DPRD Babel, pada Rabu (18/3/20).
"Kita berkejaran dengan waktu dari kemarin memformulasi kesiapan, apalagi arus datang dan pergi di Babel cukup tinggi. Di bandara diperkirakan ada sekitar 5.000 orang perhari, pelabuhan 150-200 orang perhari, Pelabuhan Tanjung Kalian 300 orang," ungkapnya.
Pemerintah beri layanan kesehatan melalui deteksi dini, masyarakat juga diminta berpartisipasi untuk proaktif menjalankan protokol penanganan COVID-19 di Babel, untuk itulah hal ini butuh dukungan anggaran.
Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Naziarto menegaskan bahwa dalam anggaran terkait antisipasi COVID-19 ini akan dikeluarkan dengan prinsip 6T, yakni Tepat Sasaran, Tepat Guna, Tepat Waktu, Tertib Administrasi, Tertib Hukum, dan Transparansi.
Anggaran untuk antisipasi COVID-19 di Babel ini menurutnya dianggarkan untuk dua bulan, dari 29 Maret hingga 29 Mei, dengan mengalihkan Dana Insentif Daerah (DID).
"Untuk item pembiayaan, kita sudah bentuk gugus tugas, dan pembiayaan meliputi operasional sekretariat gugus tugas, pembelian disinfektan dan Alat Pelindung Diri (APD), serta renovasi ruang isolasi RSUD Soekarno, Air Anyir," ungkapnya.
Kepala Bakuda Babel, Ferry Afriyanto menjelaskan bahwa, rincian belanja akan diuraikan oleh Dinas Kesehatan Babel melalui mendahului APBD Perubahan, yakni untuk belanja disinfektan, alat kerja penyemprot, jasa pelayanan kesehatan, dan belanja perjalanan dinas.
Dijelaskannya ada tiga alokasi anggaran yaitu dana tak terduga, DID, dan DAK bidang kesehatan. Namun, untuk tahap pertama akan digunakan DID.
"Untuk teknisnya kami akan geser kegiatan yang ditetapkan di DID, terutama di kesehatan. Apabila misalkan pada bulan Mei diperpanjang kita akan gunakan DAK kesehatan, dan dua bulan ini kami akan lakukan koordinasi dengan Dinkes Babel dan kemenkes untuk penggunaan dana DAK ini," ungkapnya.
Dalam rapat ini, Wakil Ketua DPRD Babel, Amri Cahyadi mengusulkan agar juga dialokasikan anggaran untuk insentif dokter dan tenaga medis lapangan seperti perawat, karena menurutnya mereka juga garda terdepan di lapangan yang terjun langsung menangani pasien suspect Covid-19 ini.
Hal senada juga dinyatakan oleh Herman suhadi, dari PDIP, dirinya sepakat agar turut dianggarkan insentif untuk perawat dan dokter, serta pengadaan masker, karena saat ini kesediaan masker masih kurang, dan dirinya menekankan untuk terus menyosialisasikan ke masyarakat agar tetap tenang tidak panik namun tetap waspada.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020