Pangkalpinang (ANTARA) - Dalam rangka menjaga keseimbangan alam agar tetap lestari dan berkelanjutan, Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia Wilayah (PGIW) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melaksanakan kegiatan penanaman 1.000 pohon di lingkungan Bandara Depati Amir Pangkalpinang.
Wakil Gubernur (Wagub) Babel Abdul Fatah, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PGIW Babel yang telah berpartisipasi membantu pemerintah dalam melestarikan lingkungan, yakni reboisasi dan rehabilitasi lahan pasca tambang timah di Babel.
"Ini adalah niat baik PGIW Babel yang peduli lingkungan, tentunya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel memberikan apresiasi atas kegiatan yang membantu memberikan kehidupan layak bagi masyarakat Babel ini," kata Wagub Abdul Fatah.
Pemprov Babel sudah melaksanakan kegiatan penghijauan sejak dahulu, dan hari ini, kegiatan serupa diikuti oleh PGIW Babel. Untuk itu, atas nama Pemprov Babel, Wagub menyambut baik inisiatif PGIW Babel atas terselenggaranya kegiatan ini.
Untuk diketahui, saat ini Babel memiliki lahan gersang dan tidak produktif yang sudah terinventarisasi seluas kurang lebih 45.000 Ha. Hal ini telah ditindaklanjuti ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Hehutanan serta sudah divalidasi dan sudah memenuhi persyaratan sesuai dengan norma standar sesuai ketentuan.
"Saat ini, kami sedang menunggu penetapan kawasan lingkungan hidup strategis bisa ditetapkan jadi kawasan hutan untuk ketahanan pangan," kata Abdul Fatah.
Sementra Ketua Kegiatan, Pendeta PGIW Babel Sanema Aro Zagoto menuturkan, bahwa bumi ini merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang tentunya harus dijaga agar tetap lestari sehingga kehidupan ini tetap berkelanjutan.
"Hal pertama yang kita ketahui adalah bahwa bumi ini ciptaan Tuhan. Untuk itu, perlu dijaga kelestariannya supaya kehidupan ini berkelanjutan," ujar Pendeta Sanema Aro.
Menurutnya, saat ini lingkungan di sekitar bandara sudah banyak yang rusak akibat pertambangan ilegal sehingga menggerakkan PGIW untuk melakukan penanaman pohon agar lingkungan bandara menjadi hijau kembali dan bumi ini terjaga dengan baik.
Pendeta Sanemo Aro juga menambahkan, bahwa lahan seluas lebih kurang 1 Ha ini akan ditanami pohon jenis ketapang mini sebanyak 1.000 pohon. Ia berharap dengan adanya gerakan penanaman pohon ini, bumi yang ada di Babel tetap terjaga dengan baik dan tidak lagi dirusak, supaya kehidupan yang akan datang menjadi lebih baik.