Pangkalpinang (Antara Babel) - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Provinsi Bangka Belitung, menggunakan pakar kelistrikan untuk membantu tim penyidik dugaan korupsi pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Air Anyir, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung.

"Saat ini kami telah mendatangkan dan menggunakan tenaga pakar kelistrikan untuk membantu tim pidana khusus yang sedang mengusut dugaan korupsi pembangunan PLTU," ujar Kepala Kejati Babel, Hidayatullah, di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan, digunakannya tenaga pakar tersebut, untuk membantu tim pidana khusus Kejati Babel memahami persoalan teknis kelistrikan sehingga pengusutan kasus dugaan korupsi tersebut berjalan maksimal.

"Kami tetap berkomitmen untuk mengusut hal ini sampai tuntas agar tidak terjadi kerugian negara dari proyek pembangunan PLTU ini," katanya.

Langkah Kejati Babel yang terus berupaya mengusut dugaan korupsi pembangunan PLTU disambut baik lembaga swadaya masyarakat (LSM) setempat.

Sekreratis LSM Lidik Babel, Rikky Fermana mengatakan, pihaknya mendukung penuh upaya Kejati agar pembangunan PLTU untuk kepentingan masyarakat luas tidak dipermainkan oleh segelintir oknum.

"Kami mendukung penuh langkah Kejati mengusut kasus ini dan kami berharap kasus ini dituntaskan sebab pembangunan PLTU ini jelas menyangkut kepentingan masyarakat Babel yang merindukan pasokan listrik yang stabil," ujarnya.

Menurut dia, masyarakat Babel telah lelah dengan seringnya pemadaman listrik oleh PT PLN, yang beralasan diakibatkan kerusakan pada mesin PLTD Merawang maupun kekurangan daya listrik.

"Masyarakat sudah lelah dengan sering padamnya listrik. Pembangunan PLTU tentu menjadi harapan bagi masyarakat untuk menikmati pasokan listrik tanpa adanya pemadaman, namun nyatanya hingga kini PLTU tidak kunjung beres pengerjaannya," katanya.

Proyek pembangunan PLTU yang menelan dana Rp686 miliar di Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung dimulai pada tahun 2007 lalu.

Proyek pembangunan PLTU Air Anyir dengan pola dua unit mesin berkekuatan 30 megawatt (MW) dikerjakan PT Truba Alam Manunggal Engineering dengan China Shanghai (Group) Corporation for Foreign Economic & Technologycal Corporation (SFECO).

Pihak PT PLN Bangka Belitung sendiri mengakui jika hingga kini, PLTU Air Anyir belum beroperasi secara maksimal karena terkendala operasional mesin PLTU yang tidak berjalan maksimal.

Pewarta: Oleh: Leo Oktaviano

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014